Ka.MAN Talang Leak Lebong Khutbah GMT di Majid Agung

Bengkulu (Informasi dan Humas) 14/3- Bupati Kabupaten Lebong beserta jajarannya melaksanakan shalat Khusyuf bersama di Masjid Agung Sultan Hasanuddin Abdullah. Rangkaian pelaksanaan shalat tersebut yang disampaikan oleh Bapak Amin, ketua MUI kab. Lebong selaku pembawa acara adalah kata sambutan dari Bupati Lebong. 

Petugas shalat Khusyuf adalah imam yang diperankan oleh Ust. Tantawi selaku pengurus Masjid Agung Sultan Hasanuddin Abdullah Bidang Peribadatan,dan Harta, M.Pd, kepala MAN Talang Leak ditunjuk sebagai Khotib pada shalat Khusyuf. Pelaksanaan shalat khusyuf dimulai pada pukul 7.00 WIB sampai dengan selesai

Gerhana matahari merupakan fenomena alam yang akan terjadi satu kali dalam kurun waktu 30-33 tahun dan itu juga merupakan salah satu bukti kebesaran sang maha pencipta, ALLAH SWT.

Tata cara pelaksanaan shalat Khusuf tidak berbeda begitu signifikan, shalat terlebih dahulu kemudian khotib menyampaikan khotbah, jumlah 2 raka’at namun bacaan surat Al-fatiha, rukuk dan sujud dilakukan 4 kali.

Topik khotbah yang disampaikan oleh Harta, M.Pd selaku khotib pada pelaksanaan shalat tersebut “Gerhana, Tanda Akan Kebesaran ALLAH SWT”. Dalam penyampaiannya bahwagerhana matahari dan bulan adalah tanda dan bukti kebesaran ALLAH SWT, demikian juga pergantian siang dan malam, pergantian musim, peredaran planet-planet pada angkasa, itu terjadi karena kudrat dan iradat-Nya. 

Maka dari itu khotib mengajak hendaknya kita semua berusaha meningkatkan ketaqwaan kepada ALLAH SWT dengan cara mendekatkan diri kepada-Nya dan mensyukuri anugrah serta nikmat yang diberikan kepada kita. Dalam Hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori menyampaikan yang artinya;

“Sesungguhnya matahari dan bulan, keduanya adalah sebagian dari tanda-tanda kebesaran ALLAH, terjadinya gerhana bukan karena hidup atau matinya seseorang maka apabila kalian melihatnya, berdo’alah kepada ALLAH. Agungkan Dia lakukan shalat dan perbanyak sadaqa.”

Dipenghujung khotbah, khotib menyampiakn bahwa sungguh suatu hal yang sulit diterima akal, manakala kita telah mempercayai adayanya ALLAH yang telah menciptakan alam semesta ini dengan bentuk yang indah, indah mengatur segala sesuatu dengan rapi, serasi dan tepat, lalu kita mengatankan bahwa panggung kehidupan ini akan lenyap habis begitu saja.

Penulis : Dori Ansori **
Redaktur: H.Nopian Gustari


TERKAIT

Wilayah LAINNYA