JAKARTA (HUMAS) --- Jajaran Kantor Wilayah Kemenag di Provinsi Bengkulu siap memberikan dukungan atas upaya yang dilakukan oleh Menteri Agama untuk menghidupkan kembali dan merevitalisasi Badan Kesejahteraan Masjid (BKM).
Hal ini diungkapkan Kakanwil Kemenag H. Muhammad Abdu, S.Pd.I,. M.M ketika menghadiri Sarasehan Nasional Kemasjidan yang diselenggarakan di Hotel Grand Mercure Harmoni Jakarta. Kegiatan digelar oleh Dirjen Bimas Islam melalui Direktorat Bina Keluarga Sakinah dan Pembinaan Syariah berlangsung tanggal 16 s.d 18 Maret 2023.
Dengan mengangkat tema, ‘Masjid Ramah Untuk Tahun Kerukunan’ Sarasehan dibuka secara resmi oleh Staf Khusus Menag Nuruzzaman mewakili Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
‘’Sebagaimana yang diungkapkan Gusmen bahwa potensi masjid yang kita miliki masih stagnan dan perlu direvitalisasi. Karenanya jajaran Kemenag di Bengkulu, siap menyukseskan upaya yang dilakukan Kemenag RI,’’ ungkap Kakanwil didampingi Kabid Urais Drs. H. Ramlan.,M.H.I.
Kakanwil menegaskan, pihaknya akan siap bersinergi dan berkolaborasi di daerah untuk pelayanan umat, pemberdayaan masjid-masjid yang ada dan menjaga masjid tetap pada fungsinya.
''Kita akan segera melakukan langkah cepat, sebagaimana harapan Menag RI yang bertujuan untuk menata regulasinya. Tentu ini akan kita sinergikan dengan program Masjid Pelopor Moderasi Beragama (MPMB), ataupun program Masjid Ramah yang akan kita kembangkan,'' tegasnya.
‘’Bahkan Kita juga akan siap mengawasi dengan menghindari politik praktis yang ada di masjid. Apalagi menjelang Pemilu 2024,’’ lanjut Kakanwil.
‘’Karenanya saya mengajak jajaran di daerah, mari kita bersama-sama berkerja sama dalam upaya merevitalisasi BKM di daerah,’’ Tutup kakanwil.
Dikesempatan yang sama, Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin mengungkapkan, Saresehan Nasional Kemasjidan ini menjadi penting untuk mempertemukan gagasan, ide dan berbagai pemikiran tentang regulasi pelayanan dan pembinaan kemasjidan yang ada selama ini.
‘’ Kementerian Agama juga ingin menjaring dan menemukan berbagai formulasi dan solusi dari berbagai persoalan dan isu-isu strategis berkaitan Kemasjidan yang ada di masyarakat,’’ bebernya.
Sementara itu, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas melalui Staf Khusus Menag Nuruzzaman mengatakan dirinya menyambut positif kegiatan Sarasehan Nasional Kemasjidan tahun 2023 ini karena tiga hal, yaitu, Pertama, secara normatif upaya revitalisasi masjid dalam kehidupan masyarakat muslim sungguh sangat diperlukan.
Kedua, secara substansi kegiatan Sarasehan Nasional kemasjidan ini sangat tepat dan strategis karena saat ini tengah berada di tahun politik yang memiliki potensi konflik yang cukup tinggi. Lanjut Gusmen
Terakhir, Menteri Agama mengungkapkan, sarasehan ini penting karena membahas isu-isu yang tidak sekedar relevan dengan konflik keumatan dan kebangsaan namun juga strategi menata atau merevitalisasi kemasjidan.
Kegiatan ini sendiri diikuti oleh seluruh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama seluruh Indonesia didampingi oleh Kepala Bidang Urusan Agama Islam Kanwil Kemenag Seluruh Indonesia, perwakilan ormas Islam tingkat pusat, takmir masjid percontohan terpilih, serta sejumlah akademisi, aktivis dan mitra kemasjidan.
Penulis : Dony --- Editor : Tatang Wss