BENGKULU UTARA (HUMAS) --- Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu Dr.H.Muhammad Abdu,S.Pd,M.M mendorong penuh Pondok Pesantren Al-Fatah Bengkulu Utara menjadi Pilot Project budidaya lebah madu trigona, seperti Ponpes Nurul Qur'an secara penuh. Dukungan kemandirian pondok pesantren ini disampaikannya pada kunjungan kerjanya ke Pondok Pesantren Al-Fatah Desa Sidomukti Kecamatan Padang Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara. Selasa (6/8).
Ikut mendampingi Ka. Kanwil, Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam Dr.H.Juni Muslimin,MA, serta pejabat dijajaran Kemenag Bengkulu Utara. Kunjungan kerja Ka.Kanwil ke Ponpes Al-Fatah ini disambut hangat pimpinan Pondok Al-Fatah Ustad Abdul Majid beserta istri Ustazah Iin Kurniasih.Hadir pula dari ponpes Nurul Qur'an Kabupaten Lebong Pimpinan Pondok Ustad Nanang beserta Istri.
Dalam kesempatan ini Ka.Kanwil juga berkesempatan menyerahkan piagam penghargaan kepada Ponpes Al-Fatah sebagai Kontributor Dalam Proyek Perubahan Starategis Penguatan Usaha Kemandirian Pesantren Budidaya Lebah Madu Trigona, dan memberikan piagam penghargaan pula kepada Ponpes Nurul Qur'an sebagai Pilot Project Nasional Dalam Usaha Kemandirian Pesantren Budidaya Lebah Madu Trigona.
Selain meninjau secara langsung budidaya lebah madu trigona dan mencicipi madu trigona langsung dari sarangnya, Ka.Kanwil juga mengunjungi sentra produksi kopi yang saat ini dikembangkan oleh Ponpes Al-Fatah.
Dalam kesempatan tersebut, Muhammad Abdu berharap Kakanwil dengan telah dikembangkannya produksi lebah madu trigona dan kopi bubuk asli yang dikembangkan ponpes sebagai bentuk Kemandirian Pondok Pesantren ini nantinya produk-produk hasil produksi Ponpes dapat dipasarkan secara luas, bukan hanya ditingkat lokal namun hingga ke tingkat internasional.
‘’Karena ini hasil yang dikaryakan langsung oleh keluarga besar Pondok Pesantren. Artinya program kemandirian Pesantren sudah berjalan, tinggal kita memberikan dorongan dan dukungan agar program ini benar-benar dirasakan oleh umat dan masyarakat khususnya di Kabupaten Bengkulu Utara,’’ demikian Kakanwil.
