Kakan Kemenag BU : Jangan Sampai Kita Diadu Domba Berita di Medsos

Bengkulu Utara (Humas) --- Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bengkulu Utara Drs. H. Ajamalus, MH mengajak Aparatur Sipil Negara (ASN) dan masyarakat kabupaten Bengkulu Utara untuk cerdas menerima, memahami berita-berita yang beredar di media Sosial (Medsos) agar tidak menimbulkan polemik, kegaduhan serta perpecahan dikalangan umat yang dapat mengganggu stabilitas masyarakat, bangsa dan negara.

‘’Informasi yang ada akhir-akhir ini, jangan sampai kita diadu domba, terprovokasi apalagi berita itu dapat menimbulkan fitnah yang merusak tantanan etika agama dan nilai-nilai moral seseorang dan kelompok masyarakat,’’ ungkap Ajamalus saat memimpin rapat dengan pejabat dilingkungan Kantor Kemenag Kabupaten Bengkulu Utara.

Ajamalus menegaskan bahwa Menag tidak bermaksud untuk membandingkan suara azan dengan suara anjing. Melainkan hanya memberikan contoh pentingnya untuk saling menghormati dan menghargai.

‘’Karena kita berada di negara yang masyarakatnya heterogen sehingga perlu adanya upaya untuk merawat kerukunan dan harmonisasi dalam setiap perbedaan,’’ tegasnya.

Mantan Kakan Kemenag Mukomuko yang dikenal ramah dan bijak dalam menyampaikan pesan-pesan kerukunan ini berharap masyarakat Kabupaten Bengkulu Utara tidak mudah terprovokasi dengan banyaknya komentar negatif yang muncul terhadap pernyataan Menteri Agama tersebut.

 “Mari kita berbaik sangka dan lebih cerdas menyikapi pernyataan Menteri Agama tersebut. Karena penggunaan pengeras suara bagi umat muslim di masjid atau mushalla sangatlah penting sebagai media syiar Agama Islam.

Namun menurut Menag perlu pengaturan yang lebih baik dan bijaksana agar semua komponen dan elemen masyarakat terjamin akan hak-haknya dalam kehidupan sosial demi terwujudnya kehidupan yang rukun dan harmoni,’’demikian H.Ajamalus.

Rapat juga dihadiri oleh Kepala KUA Kecamatan dan Kepala Madrasah se-kabupaten Bengkulu Utara. Rapat digelar diruang kerja Kakan menyikapi maraknya berita dan tuduhan terhadap Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas yang membandingkan gonggongan anjing dengan suara azan. (Erfin)


TERKAIT

Wilayah LAINNYA