Bengkulu (Informasi dan Humas) 12/1- Bertempat diruang kerja Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Seluma H. Sipuan, S.Ag.MM adakan Rapat Koordinasi dengan para Pejabat di Lingkungan Kemenag Seluma dan Penanggung Jawab Urusan Kepegawaian, Umum serta PPK dan Bendahara untuk membahas tentang Sanksi PNS di lingkungan Kemenag Seluma yang tidak Hadir dan tidak melaksanakana tugas atau malas.

Dalam penjelasan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Seluma H. Sipuan, S.Ag.MM kepada para pejabat dilingkungan kemenag seluma tentang sanksi PNS di jajaran kemenag Seluma yang tidak masuk kantor atau tidak melaksanakan tugasnya sebagai Aparatur Negara, guna untuk memajukan kesejahteraan dan pelayanan terhadap masyarakat jelas sipuan.

Ditambahkan juga oleh Kepala Kemenag ini sudah seharusnya dan kewajiban kita secara bersama sama, bahwah kedisiplinan itu sangatlah penting. 

“Kalau kita masih saja tidak masuk kerja atau melepaskan tanggung jawab kita bagaimana kita memberikan pelayanan terhadap masyarakat yang memuaskan”, ujarnya. 

Masih dalam penjelasan Sipuan semua aturan aturan wajib kita jalankan berkenaan dengan hal diatas, apabila PNS dilingkungan Kemenag Seluma Khususnya masih saja sering melanggar aturan yang telah ditetapkan,jangan bermain main dengan tanggung jawab kita serta kehadiran kerja sebagai PNS, karna semua itu telah ada aturannya yang bisa dilihat secara bersama sama dibagian Kepegawaian dan aturan – aturan serta - pasal pasal disitu kita semua akan tau sangsi apa yang akan kita terima jika kita masih saja tidak melaksanakan tugas atau sering tidak ngantor. 

Saya selaku yang dituakan di Kemenag Seluma ini sangat mengharapkan kepada seluruh pejabat atau pelaksana JFU, jalankan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab dan kehadiran kerja wajib ditingkatkan, kalau saja ada PNS kita yang masih melanggar aturan jangan salahkan Kepala Kemenag kalau kita dipensiunkan dini oleh pihak Kemenag RI, sekalai lagi saya katan jangan sampai PNS di Kemenag Kab. Seluma ini di pecat dengan tidak hormat karna malas ngantor dan melalaikan tanggung jawab jelas sipuan.  

Penulis : BN/C **
redaktur: H.Nopian Gustari