Bengkulu Utara (Humas) - Pasca dilantiknya, Drs. H. Ajamalus, MH, sebagai Kepala Kantor Kementerian Agama (Ka. Kan Kemenag) Kabupaten Bengkulu Utara (BU), 3 Februari 2021. Secara otomatis, jabatan Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenag Kabupaten BU, yang selama ini dijabat oleh Rosmawati Heriansyah, beralih ke Ili Mirjah Ajamalus.
Atas peralihan itu, selaku Ketua DWP Kemenag Kabupaten BU yang baru, Ili Mirjah Ajamalus, gelar pertemuan perdana kepada para pengurus dan anggotanya, dengan dihadiri langsung oleh Ka. Kan Kemenag Kabupaten BU, Drs. H. Ajamalus, MH, serta Kepala Sub. Bagian Tata Usaha, Samsir Alamsa, S.Ag., M.Ag, bertempat di Aula Sakinah, Kantor Kemenag setempat, Kamis, 04 Maret 2021.
Dalam kesempatan itu, Ili Mirjah Ajamalus, selaku Ketua DWP Kemenag Kabupaten BU yang baru, terlebih dahulu lakukan perkenalan, sekaligus konsolidasi, dan menyampaikan mohon dukungan, serta doanya, dari segenap pengurus dan anggota yang ada.
“Selaku Ketua DWP Kemenag BU yang baru, saya harap dukungan dan doanya, sebab saya tidak mungkin dapat bekerja sendiri, tanpa didukung atau dibantu oleh ibu-ibu DWP sekalian, sehingga nantinya, apa yang kita lakukan dapat berjalan dengan baik dan lancar,” ujarnya.
Di sisi lain, dalam kesempatan yang sama, Ka. Kan Kemenag Kabupaten BU, Drs. H. Ajamalus, MH., saat menyampaikan kata arahannya, mengemukakan bahwa keberhasilan suami salah satunya adalah tergantung dari dukungan istrinya.
“Dukungan para istri terhadap suaminya, sangatlah penting dalam menunjang setiap keberhasilannya,” ungkapnya.
Kemudian, Ka. Kan Kemenag Kabupaten BU berharap, agar kiranya ada evaluasi, baik evaluasi administrasi, kepengurusan, maupun program-programnya.
“Administrasi harus rapi, sehingga kedepannya akan lebih baik lagi, termasuk juga kepengurusannya, kan Ketuanya udah berganti, perlu disusun kembali melalui musyawarah. Begitu juga dengan program-programnya, rencanakan dan susunlah sebaik mungkin. Saya akan dukung,” tegasnya.
Terakhir, Ka. Kan Kemenag BU, Drs. H. Ajamalus, M.H, berpesan, agar untuk tidak terkotak-kotak. Tidak ada perbedaan dan dibeda-bedakan. Semuanya sama, baik istri pejabat ataupun tidak,
“Semuanya sama, tidak ada perbedaan,” pungkasnya. {Erfin Bastary}