BENGKULU (HUMAS) --- Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, Prof. Suyitno mengharapkan aparatur di jajaran Kemenag Provinsi Bengkulu, harus menjadi imam Penguatan Moderasi Beragama (PMB) dengan mampu membumikan nilai utama moderasi tersebut, ditengah-tengah masyarakat.
‘’Pengarusutamaan moderasi beragama harus dibuat dengan kemasan yang sesuai kebutuhan. Sehingga ada titik temu,’’ ungkap Suyitno pada acara pembinaan ASN dilingkungan Kemenag Provinsi Bengkulu di Kanwil Kemenag. Rabu, (21/2/2024).
‘’Jangan kita justru salah memberikan edukasi, contoh, perilaku atau bacaan yang menyesatkan kepada masyarakat. Kita ini selaku aparatur Kemenag imamnya, jadi harus menjadi contoh ditengah umat,’’ lanjut Suyitno.
Apalagi ini diperkuat dengan Perpres 58/2023, dimana Kemenag ditunjuk untuk membuat panduan pelaksanaan menyukseskan program PMB. Artinya untuk menjadi imam tersebut, aparatur harus memberikan nilai utama yang positif ini meliputi bersikap dan bertindak adil berimbang serta menjunjung tinggi martabat kemanusiaan dan kemaslahatan umum dengan mengimplementasikan melalui empat indikator Penguatan Moderasi Beragama.
Pertama, menjaga Komitmen Kebangsaan, umat di Bengkulu dituntut untuk mampu menerapkan hal ini sebagai bentuk rasa cinta tanah air.
“Sehingga ada titik temu, persamaan persepsi agar mampu menciptakan dan menjaga suasana yang tetap Kondusif ditengah-tengah masyarakat,’’ ungkapnya.
Selanjutnya, indikator yang kedua adalah Anti Kekerasan, sikap Anti Kekerasan ini harus bisa menjadi cerminan sikap dari seluruh ASN Kemenag.
“Perbedaan Pendapat atau pilihan melalui Pemilu 2024 itu hal yang biasa dalam dinamika kehidupan, tapi jangan sampai perbedaan tersebut memunculkan pertentangan yang berdampak pada tindakan kekerasan atau merendahkan pilihan orang lain, kita harus mampu menjaga ketentraman” pintanya.
Indikator yang ketiga adalah penerimaan terhadap tradisi,Suyitno meyakini ASN Kemenag di Bengkulu sudah menerapkan hal ini dengan Baik.
“Menghargai budaya juga termasuk dalam indikator moderasi beragama, tapi saya yakin semua ASN sudah paham dengan konsep ini,’’ bebernya.
Indikator yang terakhir, yaitu Toleransi. Dia menegaskan kepada Seluruh ASN untuk mampu menjaga sikap toleransi ini terutama sikap dalam memberikan layanan kepada masyarakat.
Dikesempatan yang sama, Kakanwil Kemenag Dr. H. Muhammad Abdu.,S.Pd.I.,M.M menyampaikan terimakasihnya atas kunjungan Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, Prof. Suyitno.
‘’Dengan pembinaan saya berharap, ASN jajaran Kemenag di Bengkulu dapat termotivasi dan terdorong untuk terus meningatkan kualitas layanan yang semakin professional, sehingga tercapainya keukunan umat beragama di Bengkulu,’’ demikian Kakanwil.
Ikut hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala BDK Palembang, Dr. H. Saefudin, S.Ag., M.Si., Kasubbag Tata Usaha BDK Palembang H. Mukmin, S.H.I., M.Sy., Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup Prof. Dr. Idi Warsah, M.Pd.I, Kabag TU Kanwil Dr. H. Ajamalus.,M.H, para Kepala Kemenag, Kepala Bidang dan Pembimas serta ASN di jajaran Kemenag Kota dan Kanwil Kemenag Bengkulu.