Bengkulu (Informasi dan Humas) 5/10 -Warga Indonesia harus mewaspadai Proxy War yang dapat membuat konflik di Indonesia, hal ini dikatakan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lebong Drs. H. Tasri, MA saat selesai mengikuti acara seminar wawasan kebangsaan daam rangka HUT TNI ke-70 di ruang Raflesia Markas KODIM 0409 Kabupaten Rejang Lebong pada Kamis(1/10).
Ia menjelaskan bentuk proxy war adalah perang modern tanpa berhadap langsung dengan musuh sebab perang ini mengunakan cara fitnah dan adu domba antar kelompok, organisasi atau masyarakat. Hal ini sering terjadi pada 2 tahun terakhir di daerah kabupaten, kota atau wilayah provinisi. Oleh sebab itu kita harus waspada terhadap proxy war karena dapat menghancurkan Negara Indonesia.
“Proxy War itu perang tipu muslihat dengan cara adu domba agar terjadi kekacauan sehingga tidak adal lagi rasa persatuan dan kesatuan dalam mempertahankan bangsa dan Negara Indonesia” ujarnya.
Ia berharap kepada generasi muda dan masyarakat supaya mampu memahami nilai-nilai agama serta berperan aktif dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masyarakat. Begitu juga dengan tokoh agama dan pemerintah supaya dapat melaksanakan kegiatan keagamaan guna membina generasi muda danmasyakat.
Semantara itu Komandan KODIM 0409 Kabupaten Rejang Lebong Letnan Kolonel Kaveleri Sugi Mulyanto,S.Sos menjelaskan proxy war itu bisa merusak idiologi bangsa, ekonomi, pendidikan dan budaya. Apabila tidak diwaspadai proxy war bisa terjadi dimana-mana sebab hal ini bisa dilakukan oleh oknum atau sebuah organisasi yang susah diketahui.
“Bahaya proxy war mampu merusak idiologi bangsa jadi saya berharap mari kita pertahankan NKRI dari bahaya apapun dengan cara menjaga persatuan dan kesatuan bangsa” tegasnya dalam menyampaikan narasumber.
Acara tersebut berlangsung dengan sukses yang diikuti oleh perwakilan Kabupaten Lebong dan Kabupaten Kepahiang diantarannya Kejaksaan, Pengadilan, lembaga masyarakat, tokoh agama, tokoh masyakat serta Kepala sekolah serta jajaran TNI dan POLRI.
Penulis : Suandi **
Redaktur: Arsuk E