Buka Sosialisasi PMB, Kakanwil : ASN, Tokoh dan Ormas Keagamaan Harus Menjadi ‘Role Model’ Bagi Masyarakat

Program ’Penguatan Moderasi Beragama, digelar di Hotel Mercure yang berlangsung tanggal 1 - 4 Agustus 2024.

BENGKULU (HUMAS) --- Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama Provinsi Bengkulu Dr. H. Muhammad Abdu.,S.Pd.,I.,M.M menekankan kepada ASN, tokoh agama dan Ormas Keagamaan, agar menjadi role model bagi masyarakat untuk menjadi pelopor Penguatan Moderasi Beragama (PMB).

"Sehingga dengan status role model, kalian harus mampu melahirkan kebijakan-kebijakan yang mendukung praktik beragama yang moderat ditengah-tengah masyarakat," kata Kakanwil ketika membuka secara resmi kegiatan sosialisasi Penguatan Moderasi Beragama (PMB) di Mercure Hotel Kota Bengkulu. Kamis, (1/8/2024).

Sosialisasi PMB bagi masyarakat, di gelar di Mercure Kota Bengkulu berlangsung Kamis – Minggu, tanggal 1 Agustus sampai dengan tanggal 4 Agustus 2024. Kegiatan mengusung tema, ‘’Penguatan  Moderasi Beragama Bangun Harmony Untuk Bengkulu Rukun dan Maju’’.    

Menurut Kakanwil, saat ini masih ada konflik-konflik bernuansa agama dan munculnya paham yang ekstrim dan radikal. Karenanya, ini bagian tanggungjawab ASN Kemenag, tokoh agama dan Ormas Keagamaan yang diminta harus berperan aktif merawat Indonesia, terkhusus Provinsi Bengkulu yang damai dan toleran.

"Umat Budha mengajarkan, ‘kebencian tidak akan berakhir jika dibalas, dengan kebencian. Tetapi kebencian akan berakhir jika dibalas dengan kasih sayang. Begitujuga dengan Hindu, ‘Kami adalah bersaudara. Kamu adalah aku, aku adalah kamu’ Termasuk Konghucu, yang mengajarkan ‘kebersamaan yang agung’ serta Kristen ‘kasih yang harus dijaga. Karena kita bersaudara,’’ pungkas Muhammad Abdu.

‘’Karenanya, mari kita jadikan perbedaan ini menjadi rahmat,’’ lanjut Kakanwil.

Dengan demikian, ASN, tokoh agama dan Ormas Keagamaan harus bisa memposisikan diri secara tepat dalam masyarakat multirelegius, sehingga terjadi harmonisasi sosial dan keseimbangan kehidupan sosial.

"Mudah-mudahan dengan program penguatan moderasi beragama kita saling menghormati, menjaga dan bertoleransi tanpa harus menimbulkan perbedaan yang ada,’’ pinta Muhammad Abdu.

Dikesempatan yang sama, Kabag Tata Usaha Dr. H. Ajamalus.,M.H menyampaikan, sosialisasi PMB diikuti sebanyak sebanyak 60. Rinciannya, 30 orang perwakilan dari Kabupaten Bengkulu Tengah, dan 30 orang dari Kota Bengkulu.

‘’Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan gagasan kepada Ormas, tokoh agama dan ASN terkait program PMB.  Karena moderasi beragama perlu diperkuat karena bangsa Indonesia ini merupakan bangsa yang majemuk dengan beragam agama,’’ jelas Ajamalus.

Apalagi Ajamalus menyampaikan apresiasi atas capaian Indek PMB yang mencapai angka 76,9 persen, pada rapat koordinasi dan evaluasi di Bali beberapa bulan yang lalu.

‘’Capaian ini harus kita tingkatkan, untuk menjadi lebih baik,’’ demikian Ajamalus.

Ikut hadir dalam kesempatan itu, Kepala Kemenag Kota Bengkulu Dr. H. Sipuan, dan Kepala Kemenag Bengkulu Tengah Drs. H. Zainal Abidin.,M.H


TERKAIT

Wilayah LAINNYA