BENGKULU (HUMAS) --- Sebanyak 45 peserta dari Provinsi Bengkulu, berlaga dalam Gelaran Utsawa Dharmagita tingkat nasional XIV tahun 2021 secara semi virtual. Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kakanwil Kemenag Dr. H. Zahdi Taher.,M.HI.
Tahun ini, kegiatan lomba mengusung tema, menumbuh kembangkan literasi dan moderasi beragama untuk mewujudkan masyarakat hindu yang cerdas dan integritas. Kegiatan lomba dipusatkan di Nalla Sea Side Pantai Panjang Kota Bengkulu, selama tiga hari dari tanggal 15 – 17 September 2021.
Kakanwil menyampaikan apresiasi kepada jajaran Pembimas Hindu yang telah memfasilitasi pelaksanakan kegiatan lomba pada tahun ini. Jadikan momentum perlombaan ini sebagai ajang untuk berkarya, berinovasi dalam rangka membangun kehidupan berbangsa dan bernegara di Provinsi Bengkulu.
‘’Kita sepakat agama hendaknya tidak dimaknai sebagai simbol, tetapi marilah kita pahami hakekatnya, hakikinya, nilai-nilainya bahkan prilaku pemeluknya. Tentu harapan kita prilaku yang relegius sesuai dengan ajaran agama masing-masing,’’ kata Kakanwil.
‘’Kalau kita terus kembangkan, saya yakin kerukunan antar umat beragama akan bertambah kokoh, bertambah kuat. Kerukunan dan toleransi adalah kunci dari kekuatan bangsa ini,’’ lanjut Kakanwil.
Sementara itu, Pembimas Hindu Drs.I Made Nasib Mardika.,M.Pd menjelaskan, kategori lomba yang dilaksanakan adalah Utsawa Membaca Sloka, Utsawa Membaca Palawakya, Utsawa Membaca Kakawin, Utsawa Nyanyian Keagamaan Hindu, dan Utsawa Dharmawacana Berbahasa Indonesia, serta Utsawa Dharmawacana Berbahasa Inggris, Utsawa menghafal Sloka.
‘’Dharmagita sebagai nyanyian suci keagamaan Hindu memiliki peran sangat penting. Sehingga patut dilestarikan, dibina, dan dikembangkan lebih luas lagi kepada generasi muda, remaja, dan anak-anak. Salah satu media pelestarian dan pengembangan dharmagita adalah melalui kegiatan Utsawa Dharmagita (UDG),’’ ujar Made.
Kegiatan ini lanjut Made, diharapkan menjadi ajang pembuktian kemampuan olah seni suara para peserta/utusan dari provinsi Bengkulu. Selain itu, meningkatkan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan ajaran Susastra Weda baik Sruti, Smerti, dan Nibandhasastra dalam upaya memperkokoh karakter bangsa.
‘’Tentu harapannya menyiapkan kader-kader pendharmagita dan pendharmawacana,’’ demikian Made.
Hadir dalam acara tersebut, pejabat eselon III dan IV dilingkungan Kanwil, pengurus Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bengkulu, serta tim pengawas dari Kemenag RI, Ketua Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Ida Ayu Agung Hastini.
Penulis : Tatang Wss