Bengkulu (Informasi dan Humas) 13/6- MAN 2 Lebong sejak kemarin melaksanakan Kegiatan Pesantren Kilat yang merupakan kegiatan yang biasa dilakukan oleh sekolah pada saat bulan ramadhan guna meningkatkan keimanaan dan ketaqwaan serta berbudi pekerti luhur dalam bentuk aktualisasi pembiasaan hidup beragama yang akan berlangsung mulai tanggal 09 s/d 14 juni 2016 mendatang.
Kepala MAN 2 Lebong Aji Agus Salim, M.Pd pada kesempatan ini menyampaikan bahwa Kegiatan pesantren kilat harus dilakukan sejak dini dan akan terus digelorakan secara berkelanjutan karena menjadi suatu langkah pendidikan yang strategis bagi peserta didik, orang tua dan madrasah. Pesantren kilat dianggap sebagai suatu investasi di dunia maupun di akhirat bagi peserta didik, orang tua maupun guru. Bagi siswa, melalui kegiatan pesantren kilat maka siswa akan dituntut belajar sejak dini mempelajari agama islam seperti membaca dan menghafal surat-surat Al Qur’an, berdoa, dan lain-lain.
Bagi orang tua, melalui kegiatan pesantren kilat maka akan membantu mereka dalam mendidik anaknya membentuk karakter yang islami, menjadikan anak-anaknya menjadi anak yang shalih dan shalihah yang senantiasa mendoakan mereka. Bagi guru, melalui kegiatan pesantren kilat maka akan menjadi suatu kerja sosial (ibadah) yang akan mendapatkan balasan pahala dari Allah SWT jika dilandasi dengan penuh keikhlasan“, demikian papar Aji.
Widia Ningsih, S.Pd.I selaku Pembina RISMA di MAN 2 Lebong menambahkan bahwa “ Pesantren kilat ini dilaksanakan selama 5 hari yang diikuti oleh seluruh kelas X dan XI MAN 2 Lebong. Adapun acara kegiatan yang dilakukan di dalam pesantren kilat tahun ini antara lain adalah Tadarus Al Qur’an, Shalat dhuha dan dzuhur secara berjamaah, Lomba Azan, Lomba Syarhil Qur’an, pembelajaran atau pendalaman materi tentang Agama Islam tentang akhlak, adab terhadap guru dan orang tua serta ilmu fikih, Lomba membaca Al Qur’an, Lomba pidato dan membiasakan Tradisi Bersalaman dan Mengucapkan Salam.
Mudah-mudahan melalui kegiatan pesantren kilat pula dapat membina akhlakul karimah diantara para peserta didik, memperkenalkan kepada mereka untuk menjadikan masjid sebagai wadah mempersatukan umat serta memberikan pendidikan agama islam sejak dini kepada siswa untuk membentengi akhlak dan moralnya agar tidak terpengaruh pada budaya global yang negatif “, demikian tambah Widia.
Penulis : Widia Ningsih, S.Pd.I **
Redaktur: H.Nopian Gustari