Pendidikan Madrasah

Siraman Rohani Penyejuk Hati “Menjadi Pribadi yang Santun di Dunia Nyata dan Dunia Maya”

Kota Bengkulu (Humas) - Kembali, kegiatan Pesantren Kilat Ramadhan 1444 H/2023 M Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Kota Bengkulu menghadirkan penceramah agama untuk memberikan siraman rohani bagi siswa-siswi dan dewan guru Pembina Pesantren Kilat Kelas VII yang hadir di Masjid An-Nur MTsN 1 Kota Bengkulu pada Rabu 13 April 2023.

Ustadz Ahmad Syarifin, M.Pd.I. yang dalam hal ini juga merupakan seorang dosen di sebuah Perguruan Tinggi Negeri di Kota Bengkulu membawakan tema “Menjadi Pribadi yang Santun di Dunia Nyata dan Dunia Maya”.

Dalam materi yang disampaikan, Ahmad Syarifin menekankan bagaimana menjadi pribadi yang santun didunia nyata, dalam kehidupan sehari-hari dan dunia maya, bagaimana menggunakan media sosial yang baik dan benar dewasa ini.

“Santun yang dimaksud adalah halus dan baik, halus dan baik budi bahasanya, tingkah lakunya sabar, sopan, penuh belas kasihan dan suka menolong,” ungkap Ahmad Syarifin.

“Yang santun didunia nyata adalah tidak berbicara keras atau kasar, tidak memaksakan kehendak kepada orang tua, tidak suka membantah, menjadi pendengar yang baik, tidak senang membicarakan orang lain, dan membalas senyuman,” jelasnya.

Ahmad Syarifin juga menyebutkan empat kata ajaib yang wajib digunakan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu terimakasih, maaf, tolong, dan permisi.

“Hendaknya anak-anak sekalian selalu menggunakan empat kata ajaib dalam kehidupan sehari-hari. Ucapkan terimakasih setiap hari kepada orang tua yang menjaga kita, selalu ucapkan kata tolong setiap meminta pertolongan, jangan sungkan dan malu mengucapkan kata maaf apabila melakukan kesalahan, selalu kedepankan kesopanan dengan kata permisi dalam setiap situasi yang kita temui,” tambah Ahmad Syarifin yang merupakan Kepala Pusat Studi Gender dan Anak UIN FAS Bengkulu ini.

Dalam dunia maya, tanpa kita sadari kita terhubung dari semua penjuru dunia. Ketika seseorang memposting sesuatu akan mempunyai dampak yang luar biasa tersebar ke seluruh penjuru dunia.

“Apa yang kita tuliskan dan ucapkan dalam media sosial akan tersimpan selamanya didalam gawai kita masing-masing. Untuk itu gunakan kata dengan bahasa yang santun dan baik dalam menggunakan media soial,” tegasnya.

Di akhir materi Ahmad Syarifin berpesan untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial yang dewasa ini sangat mempengaruhi kehidupan manusia sehari-hari.

“Mulai hari ini jangan sampai kita gunakan jempol lebih cepat dari otak, fikirkan dulu apa yang akan kita tuliskan dan ucapkan dalam media social,” pesan Ahmad Syarifin.

Tidak lupa di akhir acara, Ahmad Syarifin memberikan doorprize hadiah bagi siswa-siswi yang berhasil menjawab pertanyaan yang diberikan. (MTsN1KoBe/Popi)

 


TERKAIT

Pendidikan LAINNYA