Bengkulu Tengah, (Humas) - Tersedia beragam pilihan kegiatan yang dapat dilakukan oleh madrasah yang menerapkan kurikulum merdeka untuk mengisi program P5P2RA, misalnya dengan memanfaatkan lahan kosong yang merupakan pekarangan madrasah, Jumat (27/10/23).
Aktivitas mengolah lahan kosong ini dilaksanakan setiap hari Jumat, setelah peserta didik selesai mengikuti kegiatan muhadharah. Jika kelas VII B yang diberitakan sebelumnya memilih untuk mengolah limbah rumah tangga menjadi aneka produk, maka kelas VII A justru lebih cenderung untuk bercocok tanam.
Di bawah bimbingan Pak Eky Fitralipense dan empat guru lainnya, peserta didik dilatih tentang tata cara bercocok tanam, mulai dari mengolah lahan menjadi media tanam, memilih bibit unggul, menanam, hingga merawat tanaman agar bisa panen tepat waktu dengan hasil yang memuaskan.
"Kegiatan ini bertujuan untuk membekali peserta didik dengan keterampilan mengolah lahan menjadi media tanam sayur yang dapat menghasilkan nilai ekonomi. Selain itu, juga menanamkan rasa peduli dan cinta terhadap lingkungan, sebagai upaya pembiasaan budaya positif serta pembentukan karakter bagi peserta didik," jelas Pak Eky.
Sebagai madrasah yang berdomisili di daerah pedesaan, kegiatan ini tentu sangat cocok untuk dikembangkan, mengingat setiap peserta didik memiliki lahan kosong di pekarangan rumah mereka. Mungkin memang tidak terlalu luas, tetapi jika diolah dengan baik, hasilnya cukup untuk memenuhi kebutuhan peserta didik akan gizi sayuran yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang mereka.
Jika kegiatan bercocok tanam ini benar-benar ditekuni dengan serius, tidak menutup kemungkinan nantinya akan melahirkan pengusaha muda yang bergerak di bidang agrobisnis. (EyS)