Bengkulu Selatan (Humas) – Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN) di tengah pandemik Covid-19 yang jatuh pada tanggal 22 Oktober 2020 kemarin, seluruh guru laki-laki dan siswa laki-laki datang ke madrasah memakai sarung, baju koko dan kopiah seperti santri. Sedangan guru perempuan dan siswi perempuan memakai gamis.
Tak seperti biasanya, para guru menggunakan gamis, sarung, dan baju koko saat mengajar di kelas. Sedangkan ratusan siswa-siswi dari kelas I (Satu) sampai dengan kelas VI (Enam) menggunakan gamis, sarung, dan baju koko saat mengikuti proses kegiatan belajar mengajar di kelas. Mengenakan sarung adalah ciri khas budaya leluhur bangsa kita. Bersarung adalah identitas yang patut menjadi kebanggaan dan di lestarikan. Sarung tanpa kancing, tanpa resleting, tanpa tali yang mengikat adalah penggambaran karakter bangsa yang fleksibel, dinamis, toleransi, beradaptasi tanpa sekat perbedaan, Gulungan kain di perut mengisyaratkan tentang silaturrahmi yang kuat.
Untuk menyemarakkan hari bersejarah tersebut, dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional MIN 2 Bengkulu Selatan mengadakan kegiatan sederhana yaitu lomba foto bersama wali kelas dan siswa-siswi masing-masing berbusana sarung, baju koko, kopiah dan gamis dengan mematuhi protokol kesehatan dengan gaya bebas dan lomba bagi siswa-siswi yang sudah menghapal Al-Qur’an juz ke 30.
Kepala MIN 2 Bengkulu Selatan Hj. Zannatun Na’imah, M.Pd.I dalam kesempatan ini menyampaikan pada peringatan hari santri ini diharapkan siswa-siswi tidak hanya memperingati tapi meneladani santri dengan perilaku yang baik dan tetap menjaga kesehatan.
“Selalu kompak sehingga terwujud masa depan yang baik. Sesuai dengan motto “ Santri Sehat Indonesia Kuat”. Harap Hj. Zannatun Na’imah, M.Pd.I. (Mona)