Didalam lingkungan sekolah terdapat banyak sekali bahan yang dapat dimanfaatkan untuk membuat suatu karya seni yang bernilai tinggi. Seperti kerajinan dari tanah liat yang memiliki nilai lebih dari pada kerajinan bahan yang lainnya. Tanah liat merupakan suatu bahan yang bisa dibuat aneka kerajinan tangan yang dapat dimanfaatkan, Seperti yang dilakukan oleh para siswa kelas II pada hari sabtu (03/02/2018)
Siti Komariah, S.Pd.I, selaku wali kelas II, mengatakan “Hal pertama yang harus kita lakukan sebelum membuat kerajinan ini adalah mempersiapkan bahan yang akan digunakan. Hal ini akan mempermudah pada saat mengerjakan karya dari tanah liat. Sebenarnya banyak cara untuk membuat kerajinan dari tanah liat, ada yang langsung menggunakan tangan, ada juga yang menggunakan alat bantu, seperti alat mencungkil dan roda berputar, tetapi untuk kegiatan yang kami lakukan ini hanya menggunakan dengan tangan langsung”
“Dalam pembelajaran tematik tema 5 dikelas II salah satunya terdapat materi yang mengajarkan tentang pemanfaatan tanah liat, oleh karena itu kami mengajak para siswa untuk membuat berbagai kerajinan yang terbuat dari tanah liat diantaranya : vas bunga, mangkuk dan asbak, dengan harapan nantinya mereka mampu membuat prakaryanya sendiri dan dapat menggunakannya, serta untuk bahan pembuatannya kita tidak perlu mengeluarkan biaya karena tanah liat bisa kita cari dilingkungan sekitar sekolah, serta yang menjadi pilihan lainnya adalah tanah liat merupakan bahan yang memiliki tekstur lunak dan mudah dibentuk, sehingga karya yang dihasilkan tidak hanya memiliki nilai estetika tapi juga memiliki nilai guna untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari”. tegas ria.
Muhammad Ramli selaku Ka sekolah. “Saya sangat senang melihat keaktifan peserta didik seperti ini, selain merupakan pembelajaran yang terdapat pada sub tema dalam pembelajaran K13. Sudah seharusnya kegiatan yang berkaitan dengan prakarya siswa harus diterapkan secara langsung atau praktek, sehingga siswa tidak hanya berimajinasi tentang pembuatan keterampilan tersebut, karena mereka mempraktekkannya secara langsung, dan untuk hasil karyanya nanti kita kumpulkan dan menjadi bagian koleksi karya siswa”. (Aan)