Pendidikan Madrasah

Ceramah Agama “Antara Puasa dan Sayang” pada Pesantren Kilat Kelas VIII MTsN 1 Kota Bengkulu

Kota Bengkulu (Humas) - Pesantren Kilat Ramadhan bagi siswa Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Kota Bengkulu menghadirkan Ustadz Wira Hadi Kusuma, M.Ag. dari Universitas Islam Negeri (UIN) Fatmawati Bengkulu yang memberikan ceramah agama bertajuk “Antara Puasa dan Sayang” di Masjid An-Nur MTsN 1 Kota Bengkulu.

Dijelaskan Wira, ceramah yang bertajuk “Antara Puasa dan Sayang” ini menjelaskan tentang Al Quran Surah Albaqarah ayat 183. Ayat ini merupakan dalil kewajiban menjalankan puasa Ramadhan, namun Allah menyeru dengan menggunakan panggilan sayang kepada hamba-hambaNya yang menyadari kasih sayang Allah.

“Ayat ini menjelaskan bahwa Allah memanggil hamba-hambanya dengan panggilan sayang. Panggilan sayang yang kita sadari dalam diri kita dan akan memenuhi panggilan dengan panggilan sayang juga,” jelas Ustadz Wira Hadi Kusuma, M.Ag.

“Ketika Allah memanggil kita dengan panggilan sayang, tentu yang akan menyadari tentulah orang-orang yang sayang juga kepada Allah. Ketika Allah menggunakan panggilan sayang, maka yang memenuhi panggilan itu adalah orang-orang yang beriman, orang-orang yang sangat mencintai Allah. Ada indikator yang menjadi ciri khas orang-orang yang sayang dan cinta kepada Allah SWT, yaitu orang-orang yang selalu mengingat dan menyebut nama Allah SWT. Orang yang mampu menyambut panggilan Allah adalah orang yang selalu menyebut nama Allah. Selalu memulai sesuatu dengan Bismillah dan di tutup dengan Alhamdulillah. Kalau kita sayang kepada Allah, dibuktikan dengan selalu mengingat dan menyebut nama Allah,” papar Ustadz Wira.

“Shalat lima waktu bukti cinta kepada Allah, memperbanyak Istighfar akan mendapatkan rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka, mendapatkan Rahmat Allah. Dalam ayat tersebut juga tersirat kekuatan puasa, tanpa adanya dalil penetapan kewajiban puasa pun niscaya seluruh alam akan berpuasa. Ulat, ular, burung Elang, juga berpuasa. Hikmah menjalankan ibadah puasa, akan menjadikan yang kotor menjadi bersih. Dari tidak baik menjadi baik. Nilai akhlak tertinggi dari puasa adalah jujur. Puasa mengajarkan kita untuk selalu jujur, Allah akan kecewa kepada orang yan tidak jujur,” pungkas Ustadz Wira.

Ceramah diakhiri dengan sesi Tanya jawab yang diberikan oleh Ustadz Wira Hadi Kusuma kepada siswa-siswi Kelas VIII, dimana bagi siswa yang menjawab dengan benar akan diberikan hadiah menarik. (MTsN1KoBe/Popi))

 


TERKAIT

Pendidikan LAINNYA