Kaur (HUMAS) --- Dalam rangka mewujudkan Kabupaten Kaur bebas dari Penyakit kaki gajah atau filariasis, Puskesmas Bintuhan menggandeng Madrasah Ibtidaiyah (MI) Negeri 1 Kaur melaksanakan survei Transmision Asesment Survey (TAS) II, Selasa, (23/3) kemarin.
Kepala MIN 1 Kaur Jamila, SPdI mengatakan, sebanyak 108 siswa MIN 1 Kaur diambil sampel darah untuk diperiksa oleh Dinas Kesehatan dalam kegiatan survey evaluasi penularan filariasis (kaki gajah).
“Siswa yang diambil sampel darahnya merupakan siswa kelas 1 dan 2, hal ini kami lakukan setelah mendapatkan persetujuan dari orang tua siswa” ungkapnya.
Sementara itu Kepala Puskesmas Bintuhan Yenli Sismayeti, SKM kepada Kontributor Kemenag Kaur menjelaskan, Filariasis (kaki gajah) terjadi akibat adanya sumbatan pada saluran kelenjar getah bening yang disebabkan oleh mikrofilaria, yang menyebabkan bagian ujung membesar dan cacat seumur hidup.
Mikrofilaria adalah cacing yang ditularkan oleh nyamuk culex. Untuk penanganannya tergantung hasil TAS nantinya. "Kalau hasilnya ada yang positif, maka kemungkinan akan diulang pembagian obat Filariasis atau dilakukan pengobatan massal," tambahnya.
Untuk pencegahan, Yenli mengimbau agar masyarakat selalu menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal, serta membasmi tempat-tempat bersarangnya nyamuk. (Puji)