Kota Bengkulu (Humas) - Ustadz Junaidi Hamzah atau yang kerap dipanggil UJH memberikan tausiyah agama tentang Pentingnya Jati Diri Bagi Remaja dalam kegiatan Pesantren Kilat Kelas 9 yang bertempat di Masjid An-Nur Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Kota Bengkulu pada Kamis 30 Maret 2023 lalu. Pesantren Kilat Kelas 9 hari ke-empat ini juga dihadiri oleh Kepala Madrasah, Ka. TU dan dewan guru yang bertugas.
“Jati diri merupakan sesuatu yang ada dalam diri kita, karakter, watak, sifat, kepribadian. Segala hal tentang kita dengan proses yang panjang secara alami akan ada dalam diri kita. Dalam hal ini lingkungan dan orang tua sangat mempengaruhi,” jelas UJH dengan penuh semangat.
“Manfaat mengenal jati diri diantaranya adalah memiliki kesadaran terhadap diri sendiri sehingga mampu membuat keputusan dengan baik. Remaja akan menjadi lebih toleran dan memiliki sudut pandang yang lebih luas,” tambahnya.
UJH juga menyebutkan bahwa banyak remaja kehilangan jati diri, remaja tidak mengenal siapa dirinya disebabkan lingkungan yang Toxic sehingga tidak mampu mengenal potensi dalam dirinya. Padahal setiap remaja mempunyai potensi masing-masing.
“Lihat dan temukan potensi terbaik dalam diri kita, asah dan kuasai, buat langkah-langkah yang tepat, seperti buat daftar keinginan atau cita-cita yang ingin dicapai, mulai dari sekarang,” pungkasnya.
Diakhir tausiyahnya UJH berbagi tips sukses dunia dan akhirat, antara lain berpakaian Syar’i tidak membuka aurat, shalat Lima Waktu, tidak merokok, tidak narkoba, tidak LGBT, tidak bermaksiat kepada Allah, tidak pacaran, tidak pornografi, menjaga adab dan akhlak, berteman dengan yg berakhlak mulia, sungguh-sungguh dalam belajar, menghormati orang tua dan guru dan diiringi dengan berdoa, tutup UJH yang juga merupakan mantan Gubernur Bengkulu tersebut.
Diniah, M.Pd dalam hal ini selaku Kepala MTsN 1 Kota Bengkulu menyampaikan ucapan terimakasih atas tausiyah yang bermanfaat dari ustadz Junaidi Hamzah.
“Begitu banyak ilmu yang dapat siswa-siswi kita jadikan pelajaran dan tolak ukur untuk menjadi remaja yang mengenali jati dirinya,” ungkap Diniah. (MTsN1KoBe/Popi)