Bengkulu Utara (Humas) - Untuk meningkatkan syiar, dan menambah amalan ibadah pada bulan suci Ramadhan 1442 H/2021 M, Selasa, (13/4) sampai akhir bulan Ramadhan, secara rutin bergiliran, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bengkulu Utara (BU), melalui program kegiatan Seksi Bimbingan Masyarakat Islam (Sie.Bimas Islam), gelar kegiatan Tausyiah Agama, jelang pelaksanaan Sholat Zuhur secara berjama’ah, bertempat di Mushollah Al-Ikhlas, Kantor Kemenag setempat.
Untuk penyampaian Tausyiah Agama di hari pertama Puasa Ramadhan itu, langsung oleh Kakan Kemenag BU, Drs. H. Ajamalus, MH dengan di pandu terlebih dahulu oleh Kasi Bimas Islam, Hamid Muhakam, M.HI.
Di kesempatan tersebut, Kakan Kemenag BU, Drs. H. Ajamalus, MH, dalam Tausyiahnya, yang bertemakan "Meraih berkah dan rahmat Allah SWT di bulan suci Ramadhan" mengemukakan bahwa, bulan suci Ramadhan bagi orang-orang Sufi, sangatlah ditunggu-tunggu, dan disambut dengan penuh kegembiraan, kesenangan, serta keceriaan yang luar biasa. Kemudian, jika bulan suci Ramadhan itu akan berakhir, mereka menangis, sebab bulan suci Ramadhan itu cepat sekali berlalu.
“Kalau memang betul-betul orang-orang sufi itu mengamalkan Sunnah Rasullullah, mudah-mudahan kita juga termasuk orang-orang sufi itu pula. Sebaliknya, kadang kita pada akhir bulan Ramadhan, malah berubah profesi. Seharusnya di sepuluh akhir bulan itu, kita mengejar malam Lailatul Qodar, bukannya mulai banyak catatan disiang hari untuk dimanfaatkan di malam harinya, yaitu mulai mengejar Lailatul Dapur, banyak masak segala macam kue. Inilah bedanya dengan orang-orang Sufi,” ungkapnya.
“Jadi, bulan Ramadhan itu oleh Allah SWT diberikan keistimewaan, sebagaimana dikatakan Rasullullah, hai manusia, akan datang kepadamu bulan yang agung dan penuh berkah. Karenanya, keberkahan bulan Ramadhan, hendaknya tidak hanya dimulut saja, paling tidak dimanfaatkan pada pertama diawal bulan Ramadhan ini, mari kita niatkan dengan ikhlas, bahwa melaksanakan ibadah puasa ini adalah kekukuhan kita, bukan semata-mata perintah Allah SWT dalam Al-Quran, tapi adalah kebutuhkan kita, sebab kita menyadari selama sebelas bulan yang lalu, banyak kekurangan-kekurangan yang kita alami, baik kekurangan ibadah maupun kekurangan kita untuk menghilangkan dosa. Artinya, dosa kita bertambah terus, ibadah kita banyak kurang,” ungkapnya lagi.
Ringkasnya, masih menurut Kakan Kemenag BU, adapun cara memanfaatkan bulan Ramadhan yang penuh rahmat dan berkah tersebut, pertama memanfaatkan bulan Ramadhan itu sebagai syahrur ibadah. Jadikan bulan Ramadhan sebagai ladang ibadah, semuanya, bahkan tidurpun dihitung ibadah kalau niatnya guna berjaga malamnya untuk Tarawih dan Tadarusan, serta ibadah-ibadah lainnya, sehingga setiap hembusan nafas yang dikeluarkan disiang hari akan bernilai ibadah.
Yang kedua, dilanjutkannya, untuk memanfaatkan bulan Ramadhan yang penuh rahmat dan berkah itu, yaitu dengan menjadikan bulan Ramadhan sebagai syarur maghfiroh, yakni meminta ampun dengan taubat kepada-Nya. Dan yang ke Tiga adalah jadikan bulan Ramadhan sebagai petunjuk Allah SWT untuk mendatangkan hidayah serta menjadikannya sebagai tarbiyah. Yang ke Empat, yakni manfaatkan bulan Ramadhan yang penuh rahmat dan berkah sebagai syahrur doa, yaitu bulan yang penuh dengan doa-doa kepada Allah SWT, sebab doa orang yang berpuasa itu mudah di ijabah-Nya. {Erfin Bastary}