Mukomuko (Humas) - Sosialisasi Keputusan Menteri Agama (KMA) No. 494 Tahun Tentang Pembatalan Keberangkatan Jamaah Haji pada Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1441 H/2020 M yang sebelumnya digelar di lingkungan Kemenag Kabupaten/Kota tuntas dan berakhir, di Kabupaten Mukomuko. Kamis, (9/10). Kegiatan yang digelar di Masjid Agung Baitul Huda Kota Mukomuko, dibuka secara resmi oleh Kakanwil Kemenag Provinsi Bengkulu Drs. H. Zahdi Taher, M.Hi.
Ikut mendampingi Kakanwil Kemenag, Ketua DWP Hj. Mega Haryanti Zahdi., S.Ag., M.Pd, Kabid Urais Drs. H. Albahri.,M.Si, jajaran Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil. Tiba di Masjid Agung, Zahdi Taher dan rombongan disambut Kakan Kemenag Kabupaten Mukomuko Drs. Mansyahri.,S.Ag, serta jajaran.
Zahdi mengungkapkan, keputusan Menag RI bahwa keberangkatan Jemaah haji pada penyelenggaraan ibadah haji 1441H/2020M dibatalkan ini merupakan takdir Allah SWT. Karena kebijakan ini diambil karena Pemerintah harus mengutamakan keselamatan jemaah di tengah pandemi Corona Virus Disease-19 (Covid-19) yang belum usai.
“Untuk itu, saya mengharapkan Bapak/Ibu CJH dapat mengikhlaskan,’’ kata Zahdi.
Seperti yang diungkapkan oleh Menag RI, sesuai amanat Undang-undang, selain mampu secara ekonomi dan fisik, kesehatan, keselamatan, dan keamanaan jemaah haji harus dijamin dan diutamakan, sejak dari embarkasi atau debarkasi, dalam perjalanan, dan juga saat di Arab Saudi.
’Keputusan ini sudah melalui kajian mendalam. Pandemi Covid-19 yang melanda hampir seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia dan Arab Saudi, dapat mengancam keselamatan Jemaah,’’ terang Zahdi.
Memang diakuinya, Keputusan Pembatalan Pemberangkatan jamaah haji ini merupakan sebuah keputusan yang sulit, sebab Kementerian Agama telah melakukan berbagai upaya, namun sebalik itu pemerintah juga bertanggung jawab atas keselamatan jamaah haji.
‘’Jangan sampai masyarakat tidak lagi salah persepsi dengan keputusan Pemerintah, jangan salahkan Kemenag. Tetapi inilah kebijakan yang harus kita maklumi bersama,’’ pinta beliau.
Namun demikian dia mengajak masyarakat agar selalu optimis, bahwa wabah pandemic virus corona ini akan berakhir. Sehingga tahun 2021 mendatang, CJH bisa berangkat menunaikan ibadah haji. Karena dia mengetahui perasaan sedih umat yang harus mengikhlaskan pembatalan keberangkatan ibadah haji tahun ini.
‘’Saya sudah bisa membayangkan bagaimana perasaan Bapak/Ibu, tetapi sekali lagi ini adalah bagian takdir Allah SWT. Dan semoga, ini adalah akhir wabah virus corona, sehingga CJH bisa menunaikan ibadah haji tahun depan, namun yang terpenting Bapak/Ibu selalu menjaga kesehatan dan harus tetap memantau perkembangan di media social serta meminta informasi dan komunikasi dengan jajaran Kemenag,’’ demikian Zahdi. (Tatang/Tisna)