Bengkulu (Humas) --- Inovasi cemerlang dicetuskan Bidang Penais Zawa Kanwil Kemenag dalam melakukan pengelolaan zakat yang professional dengan membuka Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Infaq dan Sadaqah, Zakat dan Wakaf (Si Manis Zakwa). Bahkan program tersebut telah dilounching Kakanwil Kemenag Provinsi Bengkulu Drs. H. Zahdi Taher.,M.HI bersamaan dengan peresmian Pojok Infaq dan Sadaqah, Zakat dan Wakaf (Ziswa), di Aula Kanwil. Senin, (7/11).
Peresmian Pojok Ziswa juga ditandai dengan penyerahan paket sembako secara simbolis kepada masyarakat yang kurang mampu oleh Kakanwil. Hadir dalam kesempatan itu, Kabag Tata Usaha Kanwil Kemenag Drs. H. Yasaroh., M.HI, mewakili Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag RI Rahmi Siregar, Ketua Baznas Provinsi Bengkulu Drs. H. Muktaridi Baizuri.,M.M, Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Dr. H. Heri Nur Ali., M.A. pejabat eselon III, pejabat eselon IV di lingkungan Kanwil Kemenag.
Didampingi Kabid Penais Zawa Drs. H. M. Soleh.,M.Pd, Kakanwil Kemenag dalam kesempatan itu mengharapkan agar dengan diresmikannya aplikasi Si Manis Zakwa ini dapat menunjang pengelolaan zakat yang lebih baik, yaitu pengelolaan zakat yang amanah, profesional, transparan, akuntabel serta memperhatikan kepatuhan syariah (shariah compliance).
"Sistem informasi ini juga diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan kepada masyarakat kepada pengelola zakat,’’ kata Zahdi yang diamine Kabid Penais Zawa.
Karena sistem informasi ini dapat tersentralisasi dan terintegrasi langsung dengan Kementerian Agama serta digunakan oleh seluruh badan/lembaga amil zakat yang ada di Kabupaten/Kota, serta dengan hal ini dapat mempermudah proses pengumpulan dan pentasyarufan zakat yang lebih profesional dan transparan.
‘’Karenanya untuk tahap awal ini pengelolaannya akan kita ujicobakan pertama dulu di 11 Masjid sebagai percontohan awal yakni di Masjid Raya Provinsi Bengkulu dan 10 Masjid agung di masing-masing kabupaten/Kota se-Provinsi Bengkulu. Kemudian kita lanjutkan di tingkat kecamatan,’’ pinta Zahdi.
Terkait pojok Ziswa, ditambahkan Zahdi juga merupakan inovasi yang patut diapresiasi. Karena terobosan ini merupakan langkah nyata untuk membantu masyarakat ekonomi yang lemah. ‘’Bukan untuk menjadikan mereka kaya, tetapi dengan program ini dapat mengurangi beban biaya ekonomi bagi masyarakat yang kurang mampu,’’ demikian Zahdi.(Tatang)