Mukomuko (Humas) - Penyuluh Agama non PNS Kecamatan Penarik sekaligus Ketua NU care LAZISNU Kabupaten Mukomuko Wahid Nur Sodiq menghadiri Gebyar peringatan HSN 2021 di PP Miftahul Ulum.
Penyuluh Agama non PNS Kecamatan penarik sekaligus Ketua LAZISNU ini mengatakan, dalam memeringati Hari Santri Nasional ada dua sanad besar yang diusung. Pertama, sanad keilmuan yg di dalamnya ada tradisi, nilai dan budaya pesantren. Kedua, ada sanad kejuangan santri dan pondok pesantren.
"Jadi peristiwa 22 Oktober itu peristiwa yang sangat heroik karena ada resolusi jihad," ujar Wahid.
Wahid menerangkan, resolusi jihad telah mengilhami masyarakat secara umum, sehingga resolusi jihadnya KH Hasyim Asy'ari waktu itu dan Sekarang ini 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan.
Menurutnya, embrio 10 November yang sekarang diperingati sebagai Hari Pahlawan berasal dari peristiwa 22 Oktober. Jadi ada relasi kejuangan yang sekarang disebut sebagai sanad kejuangan dalam peringatan Hari Santri Nasional.
Dia menegaskan, kalau berbicara Hari Santri di dalamnya ada sanad keilmuan seperti aspek budaya, nilai dan tradisi pesantren, juga ada sanad kejuangan.
"Dua Hal itu tetap akan kita gaungkan serta kembangkan dalam peringatan Hari Santri, dua aspek ini harus kita rawat, kita tumbuh kembangkan dan kita gaungkan" ujarnya.
Wahid juga menyampaikan persiapan untuk acara gebyar HSN 2021 ada agenda yg on the trek ,yaitu gebyar sholawat bareng grup HUBUSSYAFAAT desa Wonosobo juga ,memberikan bantuan untuk 48 santri PP Miftahul ulum yg kurang mampu yg di bagikan secara langsung oleh managemen NU care LAZISNU jelasya.
Acara Gebyar HSN 2021 di ikuti oleh semua santriwan dan santri Wati ,dan juga di hadiri Syafaat salah satu Dewan dari fraksi partai PKB juga di hadiri semua dewan Masyayikh ponpes Miftahul Ulum. (Whd)