Bengkulu (Humas)- Minat masyarakat untuk menunaikan Rukun Islam ke-5 nampaknya kian meningkat, meski saat ini kenaikan BBM memberi dampak bagi perekonomian masyarakat, hal ini tidak mengurangi jumlah masyarakat yang mendaftar Haji di Provinsi Bengkulu.Hal ini terbukti dengan semakin tingginya jumlah pendaftar Haji disetiap kabupaten/Kota rata-rata di setiap bulannya. Dikutip dari data yang dimiliki oleh Sistim Informasi Dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu bahwa jumlah pendaftar haji pada setiap bulannya di 10 Kabupaten Kota seprovinsi Bengkulu rata-rata mencapai 10-84 orang.
Ditemui di ruang kerjanya Sub Koordinator Pendaftaran Dan Dokumentasi Haji Reguler H.Allazi,SE mewakili Kabid Haji Dan Umroh DR.H.Intihan,MH mengungkapkan bahwa saat ini tercatat jumlah Calon Jamaah Haji (CJH) yang telah terdaftar dan tercatat dalam waiting list seprovinsi Bengkulu adalah sebanyak 33.278 orang lebih terhitung per 29 September 2022 dengan Kota Bengkulu sebagai pemegang waiting list terpanjang yaitu sebanyak 9.241 orang dengan estimasi keberangkatan hingga 31 tahun mendatang atau hingga tahun 2051.
Diikuti dengan kabupaten Bengkulu Selatan dan kabupaten Kepahyang dengan estimasi keberangkatan hingga tahun 2042 mendatang dengan jumlah CJH sebanyak 2.561 orang lebih.Untuk Waiting list tersingkat selama 13 tahun yaitu di kabupaten Kaur dengan jumlah pendaftar yang tercatat di SISKOHAT sebanyak 1.399 orang.
Menyikapi hal ini H.Allazi menyampaikan bahwa masyarakat hendaknya tidak perlu merasa resah dan khawatir karena kemungkinan penambahan kuota haji menjadi normal kembali pada tahun 2023 dapat dimungkinkan akan kembali, mengikuti pandemi covid yang saat ini mulai melandai. “InshaaAllah ditahun depan kouta kita akan kembali normal diangka 1.636 orang jamaah mengikuti perkembangan pandemi yang mudah-mudahan akan semakin melandai, dengan demikian tentu waiting list kita juga akan berkurang” terang H.Allazi.
Disinggung tentang kemungkinan kuota tambahan H.Allazi menjelaskan bahwa hal ini dimungkinkan ada, terutama untuk penambahan pemberangkatan bagi lansia yang masih menunggu kebijakan dari pemerintah Arab Saudi.”Jika kuota normal kembali ditahun 2023, kemungkinan adanya penambahan bagi jamaah lansia yang berusia 70 tahun keatas” terang H.Allazi. (Dina)