Bengkulu (Inmas)- Terkadang dakwah juga perlu disesuaikan dengan hobi para jamaah. Misalnya bagi sebagian jamaah berdakwah melalui seni lebih disukai daripada mendengar ceramah. Karena itu, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kota Padang Kabupaten Rejang Lebong (RL) menghidupkan seni Islami di wilayahnya. Di antara usaha yang dilakukan adalah dengan membentuk grup Kasida Rebana.
Kita mengajak para pengurus dan anggota majelis taklim untuk membentuk grup kasidah rebana. Jadi, setiap majelis taklim yang ada di desa/kelurahan memiliki grup rebana. Lagu-lagu yang dinyanyikan pun bernafaskan Islam. Melalui lagu pesan moral dan agama dapat disampaikan kepada para jamaah, ungkap Bulkis, S.Th.I, MHI ketika menyampaikan ceramah hikmah Isra Miraj Nabi Muhammad SAW pada Jumat (28/04) di Masjid Ikhlas Kota Padang.
Hingga saat ini sudah ada beberapa desa/kelurahan yang memiliki grup rebana. Bagi desa/kelurahan yang belum memiliki grup rebana, Kepala KUA Kota Padang menghimbau para PAI Non PNS agar dapat membentukannya. Di samping itu, KUA juga berharap Pemerintah juga memperhatikan perkembangan seni Islam. Sebab banyak majelis taklim yang tidak sanggup menyediakan alat-alat yang dibutuhkan.
Rebana adalah gendang berbentuk bundar dan pipih. Bingkai berbentuk lingkaran dari kayu yang dibubut, dengan salah satu sisi untuk ditepuk berlapis kulit kambing. Kesenian di Malaysia, Brunei, Indonesia dan Singapura yang sering memakai rebana adalah musik irama padang pasir, misalnya, gambus, kasidah, zapin melayu dan hadroh. Di Indonesia, alat musik rebana berkembang menjadi banyak jenis. Biasanya merupakan ciri khas dari kultur budaya daerah tertentu. (Humas)
Redaktur : H.Rolly Gunawan