Bengkulu (Informasi dan Humas) 6/5- Kepala kemenag rejang lebong Drs. H. M. Ch. Naseh, M.Ed menghadiri acara peringatan wafatnya Buya Syeikh Zainal Arifin ke IX dan do’a keselamatan bangsa dan negara. Dengan tema bentengi pancasilah, UUD 1945 dengan zikir Dzikrullah untuk terwujudnya kedamaian serta tegaknya hukum seutuhnya dalam wilayah NKRI yang dilaksanakan balai pertemuan pengajian ilmu tasauf tariqah naksyabandiyah di desa suka datang kecamatan curup utara kabupaten rejang lebong.
Turut hadir dalam acara ini adalah dari kapolda bengkulu, kapolres rejang lebong, kesbangpol linmas rejang lebong, camat, kepala desa, kepala KUA Curup Utara dan kasi bimas Islam kantor kementerian agama kabupaten rejang lebong.
Jamaah yang mengikut acara pengajian ini lebih kurang dua ribu orang yang berasal dari berbagai daerah seperti dari kalimatan, jawa tengah, jawa timur, dan dari beberapa kabupaten yang ada di provinsi bengkulu. Peringatan ini diperingatin setiap tanggal 27 april setiap tahunnya.
Kepala kemenag dalam kata sambutannya mengingatkan pengurus tariqah naksyabandiyah agar melayani jamaahnya dengan baik, jangan sampai terjadi lagi seperti tahun-tahun yang lalu adanya jamaah yang meninggal karena kekurangan cairan disebabkan kurangnya minum, jdi tolong benar-benar diperhatikan. Kemudian sebaiknya yang mengikuti kegiatan zikir ini tidak ada yang membawa anak-anak dan ibu-ibu yang lagi hamil.
Kemudian kepala kemenag mengharapakan Peserta yang mengikuti zikir agar dibagi dua gelombang misalnya jumlah jama’ah yang akan mengikuti kegiatan zikir pada bulan ramadhan nanti berjumlah 800 orang. Sedangkan kapasitas ruangan yang tersedia untuk mengadakan zikir hanya untuk 400 orang maka bisa dibagi dua gelombang, untuk gelombang pertama 400 orang dan untuk gelombang kedua juga 400 orang. tujuannya kalau dibagi dua gelombang peserta zikir tidak akan terlalu berebutan oksigen dan juga jamaah yang ikut zikir akan lebih khusuk lagi dalam melaksanakan ibadah zikirnya.
Kemudian harapan kepala kemenag agar zikir ini tidak hanya dilakasanakan disini saja tapi di tempat lain juga bisa seperti di rumah, di masjid dan di kantor.
Penulis : Halim/C **
Redaktur: H.Nopian Gustari