Haji dan Umroh

7 Oktober 2014 Jamaah Haji Benteng Tinggalkan Mina

Bengkulu (Informasi dan Humas) 7/10- Pada hari ini Selasa tanggal 07 Oktober 2014 pukul 10.00 Waktu Arab Saudi (WAS), bertepatan pukul 14.00 Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB) sebanyak 72 orang jamaah haji asal Kabupaten Bengkulu Tengah yang tergabung kedalam kloter 6 Padang berangkat meninggalkan Mina menuju Kota Makkah Al Mukarrah setelah mereka berada di Arafah, Musdalifah dan Mina (Armina) selama lima hari menunaikan wukuf di Arafah dan melontar jumrah sesuai ketentuan syariat dalam manasik haji yang diajarkan oleh Rasulullah Muhammad saw.

Setibanya di Kota Makkah nanti, para jamaah haji kabupaten Bengkulu Tengah langsung melaksanakan tawaf Ifadah, sai dan tahallul sebagai salah satu rukun haji. Mereka yang sudah melaksanakan tawaf ifadah berarti tuntas sudah semua rangkaian ibadah haji mereka tunaikan, baik rukun haji, wajib haji maupun sunah-sunah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad saw.

Setelah mereka selsai menunaikan tawaf ifadah, mereka istirahat dan melaksanakan amal-amal iabdah biasa di masjidil haram sambil menunggu waktu pelaksanaan tawaf wadak atau tawaf perpisan. Tawaf wadak ini dilaksanakan satu hari menjelas kepulangan jamaah haji ketanah air, karena setelah mereka melaksanakan tawaf wadak mereka tidak lagi ke masjidil haram.

Demikian diungkapkan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bengkulu Tengah Drs. H. Ajamalus, MH melalui Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Hj.Nurleila.Mis, S.HI kepada operator Webisite Kantor Kemenag Benteng diruangkerjanya (Senin,06/10). Dijelaskan juga oleh Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah, semua jamaah haji Benteng dalam keadaan sehat, kecuali satu orang atas nama Mustafa Warga Kecamatan Karang Tinggi, beliau menderita sakit sejak berada di Madinah dan sekarang dalam pengawasan dan pengobatan Panitia Penyelenggara Haji Indonesia Daker Makkah.

Mudah-mudahan semua jamaah haji asal Kabupaten Bengkulu Tengah selamat semua pulang ke tanah ait Indonesia berkumpul dengan keljuarga serta meraih peradikat haji yang mabrur dan mabrurah dan akan menjadi tauladan sertaa panutan ditengah-tengah kelauarga dan masyarakat lingkungannya ujar Hj. Nurleila.

Penulis : Lilisari/C **
Redaktur: H.Nopian Gustari


TERKAIT

Islam LAINNYA