Rejang Lebong (HUMAS)-- Siswa sangat di tuntut untuk aktif dalam setiap proses pembelajaran di kelas, seperti halnya guru yang tidak pernah kehabisan cara mewujudkan siswa lebih aktif dan kreatif. Untuk memacuh siswa aktif untuk tanya jawab, guru menerapkan metode diskusi dan eksperimen serta media memadukan dengan media non digital, Selasa (08/10/2024).
Azizah, S.Pd guru Matematika MTsN 2 Rejang Lebong menerapkan metode diskusi dan eksperimen ini di kelas IX B untuk mata pelajaran Matematika. Untuk materi yang digunakan yaitu tentang jaring-jaring bangun ruang. Pelajaran Matematika yang biasanya hanya hitung-hitungan saja, tapi kali ini Ibu Azizah memberikan tugas kepada siswa/inya secara berkelompok, mendiskusikannya, kemudian meng ekperimen dengan memadukan media non digital yaitu potongan-potongan kertas yang telah disediakan.
“Karena belum tentu siswa mengulang pelajaran dirumah setiap harinya, melalui metode ini siswa akan berbagi mengerjakan tugas yang diberikan dan saat persentasi perkelompok siswa diminta untuk aktif dan Tanya jawab,” ujarnya.
Banyak manfaat apabila guru menerapkan metode diskusi dan eksperimen diantaranya melatih siswa dan kelompoknya agar tidak menjadi egois dengan membebankan tugas hanya ke beberapa temannya saja.
“Metode diskusi sebenarnya sudah biasa dalam keseharian, tapi siswa lebih suka diskusi karna bisa jalin rasa kekeluargaan. Sementara metode ekperimen digunakan agar siswa lebih memahami materi karena ia langsung melakukannya,” tegas zizah.
Seperti yang di ungkapkan siswa kelas IX B Indah Purwaningtyas bahwa metode diskusi dan ekperimen ini sangat membantu siswa bergotong royong menyelesaikan masalah dalam kelompok.
“Kami sangat menyukai metode diskusi dan ekperimen ini, selain tidak membosankan kami juga harus berlomba-lomba untuk menjadi kelompok terbaik,”ujar Indah.
Bagi kelas IX moment-moment di kelas ini adalah moment-moment terakhir sebelum mereka berpisah dan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. (aprilinadi)