Tingkatkan Kemampuan Membaca AL-Qur'an, Santri MI-Ster AL FATIH Aktif Mengikuti Rutinitas Ngaji Pagi

Rejang Lebong (HUMAS) – Rabu, 23 Oktober 2024. Setiap pagi, para santri MI-Ster ALFATIH melaksanakan kegiatan "Ngaji Pagi". Murabbi Murabbiah yang berpengalaman juga hadir untuk memberikan bimbingan kepada para santri, memastikan setiap anak mendapatkan perhatian yang cukup dalam memahami ayat-ayat suci.

Kegiatan ini merupakan bagian dari kurikulum di MI-Ster AL FATIH, di mana para santri diajarkan cara membaca Al-Qur'an dengan tajwid yang benar. Siswa juga dibimbing untuk memahami arti dari ayat-ayat yang dibaca, sehingga mereka tidak hanya melafalkan, tetapi juga menghayati pesan-pesan dari Al-Qur'an. Kegiatan ini menjadi fondasi penting dalam membentuk keimanan dan akhlak mulia.

Kegiatan pembelajaran ini dilakukan di ruang kelas yang nyaman dan sudah disesuaikan untuk kegiatan mengaji. Ruangan tersebut dilengkapi dengan alas yang memungkinkan para santri duduk melingkar bersama guru. Di dinding ruangan, terdapat hiasan edukatif yang membuat suasana semakin kondusif dan menyenangkan bagi para santri.

Pembelajaran membaca Al-Qur'an di MI-Ster Al Fatih dilaksanakan setiap hari pada pagi hari sebelum dimulainya pelajaran umum. Kegiatan ini menjadi rutinitas yang dijalankan selama jam sekolah, sehingga para santri dapat membiasakan diri dalam membaca Al-Qur'an secara rutin setiap pagi.

Kegiatan ini penting karena mampu meningkatkan kemampuan santri dalam membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar. Selain itu, melalui pembelajaran ini, siswa diharapkan bisa memperkuat keimanan mereka, menanamkan nilai-nilai luhur, serta membentuk pribadi yang lebih berakhlak. MI-Ster AL FATIH memprioritaskan pendidikan agama sebagai salah satu upaya untuk mencetak generasi yang tangguh dalam iman dan ilmu pengetahuan.

Proses pembelajaran dilakukan secara interaktif dan menyenangkan. Murabbi Murabbiah akan membimbing santri satu per satu, memastikan setiap anak bisa membaca dengan benar. Jika ada kesalahan, Murabbi Murabbiah dengan sabar memberikan penjelasan dan koreksi. Selain itu, santri diajak untuk berinteraksi dengan cara diskusi ringan mengenai ayat-ayat yang telah dibaca, sehingga suasana belajar menjadi lebih hidup dan penuh antusiasme.(Intan)


TERKAIT

Berita LAINNYA