Terima Kunjungan dari Kemenag Benteng, Kemenag Kepahiang Laksanakan Coaching Clinic FCP

antor Kementerian Agama Kab. Kepahiang menerima kunjungan dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bengkulu Tengah dalam rangka konsultasi dan koordinasi terkait Fraud Control Plan (FCP), Selasa (20/08/24).

Kepahiang, (HUMAS) —— Kantor Kementerian Agama Kab. Kepahiang menerima kunjungan dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bengkulu Tengah dalam rangka konsultasi dan koordinasi terkait Fraud Control Plan (FCP), Selasa (20/08/24). Kegiatan yang dikemas dalam agenda coaching clinic ini dihadiri oleh Kasubbag TU Abdullah, S.Ag, Tim area penguatan pengawasan, dan penguatan SDM Aparatur.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kasubbag TU, dalam sambutannya memberikan arahan agar Kemenag Kepahiang dapat memberikan pengetahuan seluas-luasnya kepada Kemenag Bengkulu tengah

“Kami menerima baik kunjungan dari Bengkulu tengah  harapannya apa yang dibutuhkan dari rekan-rekan benteng dapat terjawab oleh Kemenag Kepahiang, baik itu dalam bentuk evidence maupun sharing penyelesaian masalah” tutur kasubbag TU

Tim dari Bengkulu tengah yang dipimpin oleh pejabat fungsional Anpeg an. Dessy Januarita memaparkan terkait kebutuhan dari coaching clinic ini adalah bagaimana prosedur dari pengelolaan masyarakat dan pengendalian risiko yang ada di kemenag Kepahiang.

Muawiyah selaku perwakilan tim pengawasan memaparkan secara singkat terkait alur pengelolaan dumas di kemenag kepahiang, mulai dari media penyaluran dumas, alur pengajuan dumas, dan aplikasi yang digunakan dalam menyelesaikan dumas.

Muawiyah menekankan peran penting tim pengelola dumas yaitu bagaimana kerjasama tim dan media yang tepat atau memudahkan bagi masyarakat yang akan melaksanakan pengaduan,

“Dumas jalan, pelayanan publik meningkat dan tingkat kepercayaan masyarakat juga ikut meningkat” tegas Muawiyah

Selanjutnya, terkait pemaparan pengendalian risiko dijelaskan oleh Faisal Eddy Saputra selaku admin SIMPI yang menjabarkan bagaimana alur pengendalian risiko melalui aplikasi SIMPI, beliau memaparkan mulai dari risiko tingkat organisasi sampai risiko tingkat kegiatan. (Bella)


TERKAIT

Berita LAINNYA