Bengkulu Tengah,(Humas) - Jumat pagi (15/03/24), pada jam pelajaran P5P2RA, murid kelas 7 dan dewan guru melakukan pemanenan terhadap beberapa jenis sayur yang telah ditanam di awal semester genap TP. 2023/2024. Ini adalah panen perdana yang memberikan gambaran terhadap kesuksesan pelaksanaan program P5P2RA di MTsN 2 Bengkulu Tengah.
Para siswa dan guru bersukacita memanen kangkung, pucuk ubi kayu, dan terung. Hasil panen yang didapat dikumpulkan dan diikat, kemudian dibagikan kepada peserta didik, pendidik, serta tenaga kependidikan MTsN 2 Bengkulu Tengah.
Di tengah panasnya musim kemarau, panen perdana ini termasuk berhasil walaupun belum semaksimal yang diharapkan. Setidaknya, hasil yang diperoleh bisa dicicipi oleh keluarga besar MTsN 2 Bengkulu Tengah. Tidak maksimalnya hasil panen perdana ini kemungkinan besar disebabkan oleh kondisi cuaca yang kurang mendukung untuk pertumbuhan tanaman sayur, namun program P5P2RA ini tidak akan berhenti sampai di sini.
Program menanam sayur ini akan terus berlanjut, baik dengan menanam sayur yang sama ataupun ada kemungkinan untuk menggantinya dengan jenis sayur yang lain. Karena, menurut Pak Yakob, selaku guru pembimbing program P5P2RA, bercocok tanam membutuhkan waktu lebih singkat. Rata-rata, tanaman sayur bisa dipanen dalam waktu tiga minggu setelah bibit disemai. Selain itu, biaya yang dikeluarkan sebagai modal juga cukup terjangkau. Mengingat pembiayaan program ini bersumber dari dana madrasah, tentu masalah biaya juga menjadi salah satu pertimbangan utama.
“Meskipun rezeki hasil panen kali ini belum sesuai dengan yang kita harapkan, alhamdulillah, siswa dan guru bisa kebagian. Program ini akan kita lanjutkan. Tentunya … dengan lebih memperhatikan penyiraman, teknik pemupukan, serta usaha perawatan yang lebih maksimal,” janji Pak Yakob di sela-sela berlangsungnya proses pemanenan sayur kangkung.
Sementara itu, peserta didik mengaku mereka senang dengan adanya program P5P2RA ini, seperti yang diungkapkan oleh Rizki, salah satu siswa kelas VII B. “Kami senang bisa belajar tentang cara bercocok tanam dan berkarya. Walaupun merasa kesulitan saat mengolah lahan dan merawat tanaman, tapi kami puas dengan hasil panen yang lumayan banyak. Semoga program ini terus berlanjut dan dengan hasil yang lebih banyak,” kata Rizki seraya memamerkan hasil panen yang menjadi bagiannya. (EyS)