REJANG LEBONG (HUMAS) ---- Penyuluh Agama Islam, Nita Oktaria, dari KUA Kecamatan Selupu Rejang tidak tinggal diam dalam menghadapi permasalahan serius stunting di wilayah Desa Karang Jaya. Bersama tim pendamping keluarga yang baru terbentuk, mereka mengambil inisiatif untuk memberikan perawatan dan pemahaman lebih baik kepada keluarga demi mencegah stunting.
Tim pendamping keluarga ini terdiri dari 12 orang dengan fokus pada pendampingan Catin, pendampingan ibu hamil, pendampingan ibu pasca salin, dan pendampingan baduta (bayi di bawah 2 tahun). Menyadari urgensi peran mereka, Nita Oktaria menjelaskan bahwa tujuan utama pembentukan tim ini adalah untuk mengurangi angka stunting di Desa Karang Jaya.
"Stunting adalah masalah serius yang dapat berdampak buruk pada perkembangan fisik dan mental anak-anak. Dengan adanya tim pendamping keluarga, kami berharap dapat memberikan perawatan dan pemahaman yang lebih baik kepada keluarga terkait masalah ini," ujar Nita Oktaria dengan tekad.
Kepala KUA Kecamatan Selupu Rejang, Ibnu Hajar, S.Ag.MHI, memberikan apresiasi yang tinggi kepada penyuluh yang terlibat aktif dalam menekan angka stunting. Ia mendorong mereka untuk menggunakan pendekatan agama dalam upaya pencegahan.
"Silahkan melakukan pendekatan dengan bahasa agama, bangun narasi dari sisi agamanya untuk menyadarkan pentingnya pencegahan stunting seperti narasi yang disabdakan langsung oleh Rasulullah SAW, yaitu mu’min yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah SWT daripada mu’min yang lemah. Salah satu upaya untuk menjadi mu’min yang dicintai oleh Allah, yakni dengan cara tumbuh dengan optimal, baik secara fisik ataupun mental," harap Ibnu Hajar.
Dengan semangat tim yang tinggi dan pendekatan agama sebagai landasan, diharapkan upaya ini dapat memberikan dampak positif signifikan dalam mengatasi masalah stunting di Desa Karang Jaya serta menjadi contoh inspiratif bagi wilayah sekitarnya.