Bengkulu Tengah, (HUMAS) - Sebagai garda atau corong terdepan dalam bimbingan masyarakat Islam dan bersentuhan langsung dengan masyarakat, penyuluh agama dituntut untuk selalu update dalam berbagai bidang ilmu, informasi-informasi keagamaan bisa didapatkan dari Penyuluh termasuk masalah stunting yang menjadi program prioritas pemerintah Republik Indonesia.
Bertepatan pada hari kamis (05/09/24) di Fhitoz Sawah lebar Kota Bengkulu, Penyuluh Agama Islam KUA Taba Penanjung sangat antusias dalam mengikuti Rakor Pokjaluh / Ipari benteng yang dilaksanakan setiap bulan. Dan kali ini agenda rakor adalah pengetahuan tentang masalah stunting dan tumbuh kembang anak yang menjadi narasumber adalah penyuluh lapangan keluarga berencana (PLKB) Kecamatan Karang Tinggi dari Badan kependudukan dan keluarga berencana nasional ( BKKBN) dengan sapaan akrab Mbak Novi.
Dalam paparannya beliau menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan stunting adalah kondisi gagal tumbuh kembang anak secara fisik akibat kekurangan gizi kronis yang ditandai dengan badan anak yang lebih rendah dari rata-rata anak seusianya atau sering disebut dengan kerdil.
Mbak Novi menyambung bahwa sekarang stunting difokuskan pada perkembangan otak anak, maka salah satu cara tepat dalam mencegahnya adalah hindari membentak anak karena akan merusak syaraf otak sianak dimulai dari diri kita sendiri.
Ditempat dan waktu yang sama, kasi Bimas Kemenag Benteng Dr. Rusman Saleh, Mpd dalam sambutannya mengatakan bahwa penyuluh agama islam bisa langsung terjun kelapangan dalam penyuluhan mengenai stunting tersebut bekerja sama dengan PLKB. Dan diharapakan penyuluh Agama terus kompak dalam bekerja dan menjalan tugas.
Antusias penyuluh agama islam dalam mengikuti rangkaian acara menambah meriahnya suasana dan tutup dengan do'a bersama yang dipimpin oleh penyuluh agama Islam KUA Taba Penanjung Drs. Samsirman Alamsyah. (RW)