Kota Bengkulu (Humas)-Bersantai dengan bertemankan secangkir kopi sambil ngobrol dan berbagi cerita bersama teman-teman Penyuluh di hari yang sibuk dan melelahkan, akan menjadi selingan yang menenangkan dan menyegarkan badan.
Mengingat Penyuluh Agama sebagai ujung tombak dalam memberikan edukasi dan solusi kepada masyarakat dalam menyikapi moderasi beragama. Penyuluh Agama harus bersikap luwes dan mampu merangkul berbagai kelompok, agama, aliran, ataupun kearifan lokal yang ada di daerah binaan.
Tampak pada Selasa (27/08/24), para Penyuluh Agama Islam (PAI) Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Singaran Pati berdiskusi santai. Dalam diskusinya para PAI KUA Kecamatan Singaran Pati mendiskusikan perlunya merawat kerukunan umat beragama di Kecamatan Singaran Pati. Mengingat masyarakatnya yang berasal dari berbagai daerah dengan membawa keberagamannya masing-masing. Sehingga dalam pelayanan kepada masyarakat dapat menciptakan pelayanan yang prima dan sepunuh hati sebagai upaya-upaya pencegahan konflik melalui peningkatan dialog antar umat beragama dengan melibatkan tokoh masyarakat dan tokoh agama.
Untuk itu, seluruh Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan Singaran Pati selalu hadir di tengah-tengah masyarakat sebagai sosok penengah yang mampu memberikan kesejukan ditengah-tengah perbedaan. Sehingga penting sekali bagi seorang Penyuluh, memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik kepada masyarakat. (Ekowan/PopiHumas)