Seluma (Humas) - KUA Lubuk Sandi memberikan penguatan moderasi beragama di wilayah Lubuk Sandi. Hal itu dibuktikan dengan kegiatan sosialisasi moderasi beragama yang dilaksanakan di Desa Rena Panjang yang dihadiri seluruh ASN (Penghulu & Penyuluh Agama Islam) dan PAI Non PNS KUA Lubuk Sandi pada Rabu (29/11).
Sosialisasi moderasi beragama yang disampaikan oleh M. Awaludin,M.Ag penyuluh KUA Lubuk Sandi tersebut dibarengkan dengan acara pertemuan rutin warga Desa Rena Panjang. Kegiatan bertujuan masyarakat menyadari bahwa moderasi adalah sebuah ikthtiar Bersama untuk merawat kerukunan dan keharmonisan hidup ditengah masyarakat. Di samping itu jika mereka memiliki pengetahuan yang memadai tentang Moderasi Beragama, tidak aka nada lagi anggapan bahwa moderasi beragama sebagai paham baru yang dituduh merusak ajaran Islam.
“Jika masyarakat melek moderasi beragama maka mereka mampu menumbuh kembangkan sikap optimisme untuk menjaga stabilitas dan harmonisasi dalam kehidupan sosial keagamaan di Indonesia. Masyarakat harus tetap menjaga karakter khas bangsa Indonesia yang santun, toleran, dan saling menghargai perbedaan. Semangat kebersamaan dalam memelihara kerukunan antar sesama warga negara bangsa Indonesia tersebut dilakukan dengan spirit moderasi sosio-religius. “Ujar Awal
Dengan semangat moderasi beragama yang mengakar dalam setiap lapisan masyarakat, diharapkan Indonesia dapat terus menjadi teladan gemilang dalam menghadapi tantangan global yang beragam. Kebersamaan dalam menjaga kerukunan antar sesama warga negara akan mengukuhkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, sehingga negeri ini tetap menjadi tempat yang damai, harmonis, dan adil bagi seluruh elemen masyarakatnya.
Penguatan moderasi beragama di desa Rena Panjang mendapat respon yang positif dari masyarakat sekitar. ini modal sosial yang bisa menjadi bekal untuk merawat kerukunan terlebih di saat tahun politik seperti ini.
Partisipasi aktif seluruh lapisan masyarakat, dari pemuda hingga tokoh agama dan tokoh masyarakat, menunjukkan semangat yang tinggi dalam membangun moderat. (Eka/ERP)