REJANG LEBONG (HUMAS) --- Gelora Kadrie Oening di Samarinda menjadi tempat dilaksanakannya pembukaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional ke-XXX yang berlangsung dengan meriah pada Minggu malam. Kepala Kantor Kemenag Rejang Lebong, H. Lukman, S.Ag., M.H., dan Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenag Rejang Lebong, Oma Aprida Lukman, turut hadir dalam acara pembukaan yang menandai awal sebuah babak baru dalam perhelatan keagamaan terbesar di Indonesia ini.
Acara pembukaan dimulai dengan defile kafilah yang mengenakan busana adat dari berbagai provinsi, menampilkan keanekaragaman budaya Indonesia dalam suasana yang penuh warna. MTQ ke-30 kali ini diikuti oleh 1.998 peserta, terdiri dari 1.567 peserta inti dan 431 cadangan, yang akan bersaing dalam berbagai cabang perlombaan.
Cabang yang dipertandingkan meliputi Musabaqah Tilawah Al-Qur’an, Musabaqah Qiraah Al-Qur’an, Musabaqah Hafalan Al-Qur’an, Musabaqah Tafsir Al-Qur’an, Musabaqah Fahmil Al-Qur’an, Musabaqah Syarhil Al-Qur’an, Musabaqah Kaligrafi Al-Qur’an, dan Musabaqah Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an. Setiap cabang ini menuntut peserta untuk menunjukkan kualitas spiritual dan intelektual mereka dalam memahami dan mengaplikasikan ajaran Al-Qur’an.
Presiden Joko Widodo, yang membuka acara secara resmi, mengapresiasi penyelenggaraan MTQ Nasional kali ini yang mengusung semangat transformasi digital. “Saya berharap bahwa penyelenggaraan MTQ ini tidak hanya lebih baik dari sisi teknis, tetapi juga dapat memperkokoh nilai-nilai Al-Qur’an seperti kejujuran, keadilan, dan perdamaian dalam kehidupan sehari-hari kita,” ungkap Presiden Jokowi.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dalam sambutannya, menegaskan bahwa terpilihnya Kalimantan Timur sebagai tuan rumah MTQ ke-30 adalah simbol awal dari peradaban baru dalam sejarah Indonesia. Gus Men, sapaan akrab Menag Yaqut, menambahkan bahwa inovasi digital merupakan langkah krusial untuk menyelenggarakan MTQ yang lebih inklusif dan modern. “Transformasi digital ini penting untuk menjaga nilai-nilai tradisional dan spiritual sambil memanfaatkan teknologi untuk membuat MTQ lebih relevan di era modern,” jelasnya.
Tahun ini, MTQ Nasional mengusung sejumlah inovasi utama, termasuk e-MTQ, e-Maqra, Live Scoring, dan Live Streaming, serta kategori ekshibisi untuk kaligrafi digital. Inovasi-inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan efisiensi penyelenggaraan MTQ, serta memberikan pengalaman yang lebih baik bagi peserta dan penonton.
H. Lukman, melalui sambungan telepon kepada Tim Humas, menyampaikan rasa syukurnya atas kelancaran acara pembukaan. “Alhamdulillah, pembukaan MTQ Nasional ke-30 telah berlangsung sukses dan dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo. Meskipun tahun ini Kemenag Rejang Lebong tidak mengirimkan perwakilan, kami berharap tahun depan bisa ikut serta dan lolos ke tingkat nasional,” ungkap H. Lukman.
Dengan semangat inovasi dan kedalaman spiritual, MTQ Nasional ke-30 di Samarinda diharapkan dapat menjadi momentum penting dalam penguatan nilai-nilai Al-Qur’an di seluruh Indonesia.(prada)