Hadiri Pembukaan DTD Ansor, Kakan Kemenag Kaur Disematkan Tanda Anggota Kehormatan

HUMAS (KAUR) - Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kaur H. Irawadi, S.Ag., M.H. menghadiri pembukaan Diklat Terpadu Dasar (DTD) IV Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda  Ansor Kabupaten Kaur di Pondok Pesantren Al-Muslih Desa Bukit Indah, Kecamatan Nasal, Selasa (28/11/23).
DTD IV Ansor Kabupaten kaur ini mengangkat tema "Menguatkan Kaderasisasi Untuk Masa Depan NU" sekaligus Doa bersama untuk pemilu damai tahun 2024.
Hadir dalam pembukaan DTD IV Ansor Kabupaten Kaur tersebut dihadiri langsung Pimpinan Pusat GP Ansor Abdul Haris Makmun, S.H., Ketua Pengurus Wilayah Ansor Provinsi Bengkulu H. Muhammad Soleh, S.Pd.I., Pimpinan Ponpes Al-Muslih Kyai Soleh Amin, Kapolsek Nasal, Kepala Desa Bukit Indah, serta anggota GP Ansor Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Kaur.
Dalam kesempatan tersebut Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kaur H. Irawadi, S.Ag., M.H., diberikan tanda Anggota kehormatan dari Ketua PC GP Ansor dengan penyematan jaket banser.
"Terima kasih saya ucapkan kepada GP Ansor  Kaur yang telah menyematkan tanda anggota kehormatan kepada saya, dengan ini saya berharap koordinasi Ansor dengan kemenag dan saya khususnya dapat terjalin lebih baik lagi dan kita bisa berkomitmen untuk menjadikan GP Ansor lebih besar lagi" ucap Irawadi.
Selanjutnya Irawadi juga menjelaskan bahwa Kementerian Agama Kaur terus berkomitmen untuk memberikan dukungan terhadap Ormas Islam yang ada di kabupaten kaur khususnya GP Ansor.
"Dukungan kepada GP Ansor itu selalu kami berikan secara penuh, mulai dari menyerahkan bantuan dana hibah hingga memfasilitasi lokasi saat GP ansor membutuhkan tempat untuk pelatihan, diklat, atau pengkaderan seperti ini" tutup Irawadi.
Dalam sambutannnya Kades Bukit Indah selaku tuan rumah tempat pelaksanaan DTD IV Ansor Kaur mengucapkan terima kasih karena telah mempercayai Desa Bukit Indah sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pelatihan ormas pemuda islam terbesar di Indonesia.
"GP Ansor merupakan organisasi pemuda basis agama islam yang sudah sangat banyak perannya untuk masyarakat indonesia sehingga kami merasa sangat terhormat menjadi tuan rumah dan atas nama pemerintah desa kami sanga mendukung pelatihan ini diadakan di desa bukit indah" sampai Kades Bukit Indah.
Selanjutnya, Ketua PC GP Ansor Kabupaten Kaur Riko Solahudin dalam laporannya menyampaikan DTD Ansor ini merupakan pengkaderan rutin yang di lakukan setiap tahun oleh Ansor Kaur.
"Setiap tahun kita rutin melaksanakan pengkaderan untuk membentuk dan melatih anggota-anggota baru dan ini merupakan sebagai bukti bahwa GP Ansor Kaur merupakan ormas pemuda islam paling aktif di Kabupaten kaur" jelas Riko.
Riko juga menambahkan DTD IV ini diikuti kurang lebih 40 peserta yang berasal dari Kabupaten Kaur dengan dominasi peserta dari Kecamatan Nasal.
"Kami ucapkan selamat datang kepada seluruh peserta DTD semoga dapat mengikuti seluruh rangkaian diklat, apabila ada sesuat yg kurang berkenn selama pelatihan kami harap tidak menjadi penghambat bagi kita dalam mengikuti pelatihan ini" harap Riko.
Di sisi lain, Muhammad Soleh selaku PW Ansor Provinsi Bengkulu menyebutkan bahwa kader - kader Ansor yang berasal dari Kabupaten Kaur merupakan orang orang luar biasa dengan segala peran dan prestasinya di tengah masyarakat.
"Gp Ansor di Kaur ini banyak menghasilkan kader luar biasa dan militan, banyak yang menenmpati jabatan strategis di pemerintahan hingga yang berprestasi seperti menjadi Qori terbaik di provinsi bahkan nasional" jelas Soleh.
Soleh juga menjelaskan bahwa cikal bakal lahirnya NU dan Ansor di Provinsi Bengkulu ini berasal dari Kabupaten Kaur.
"Kabupaten Kaur sebagai tempat lahirnya NU dan Ansor Bengkulu itu tidak bisa dipungkiri, sehingga saya harapkan kedepannya Kabupaten Kaur bisa mengibarkan kembali bendera NU di Kabupaten Kaur ini dengan menghasilkan kader - kader NU yang militan dan tangguh" ucap Soleh.
Pimpinan Pusat GP Ansor Abdul Haris Makmun, S.H. saat membuka acara menyampaikan pesan kepada seluruh kader NU khususnya Ansor dan Banser agar selalu utuh dan solid sehingga kedepannya para pimpinan NU merupakan kader yang linier.
"Saya harapkan kedepannya para pimpinan di oraganisasi NU ini berasal dari kader yang linier, misal ketua PCNU itu berasal dari kader yg pernah bargabung di PMII, Ansor, Banser, sehingga napas NU itu memang ada dan melekat pada pimpinan organisasi NU tersebut" harap Haris. (Endang)


TERKAIT

Berita LAINNYA