Kepahiang (Humas) – Untuk meningkatkan pengetahuan tentang peningkatan cakupan remaja putri minum Tablet Tambah Darah (TTD), Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu bekerja sama dengan Dinkes Kab. Kepahiang gelar FGD pembinaan kepada seluruh Bidang UKS pada Puskesmas dan Pembina UKS di sekolah/madrasah yang berangsung di Aula Dinkes Kab. Kepahiang, Selasa 13/8.
Kasi Kesda Dinkes Prov. Bengkulu Endang Antowijaya menyampaikan bahwa berdasarkan Perpres no. 72 tahun 2022 tentang percepatan penurunan stanting, dan Permenkes no. 51 tahun 2016 tentang standar suplementasi gizi. “Salah satu upaya untuk menekan stunting adalah salah satunya para remaja putri rutin mengonsumsi TTD. Tingginya angka stunting disebabkan oleh tingginya pernikahan dini dan kurangnya pengetahuan tentang gizi,” jelas Endang.
Kegiatan peningkatan cakupan remaja putri minum TTD diikuti salah satu pembina UKS MAN 2 Kepahiang, Teni Hidayati. Kegiatan dibuka langsung oleh Sekretaris Dinkes Kab. Kepahiang Yudi Susanto. Beliau menyampaikan bahwa tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk mencegah stunting. “Pencegahannya melalui remaja putri (Rematri) baik melalui sekolah/madrasah maupun posyandu remaja,” kata Yudi.
Tim pemateri dari Dinkes Prov. Bengkulu yakni Endang Antowijaya, Aleka, Umi Badriyah, dan Meri. “Antara sekolah/madrasah harus ada MOU, tujuannya agar ada kerja sama kegiatan UKS dan pendidikan UKS. Peran sekolah untuk mencegah pernikahan dini. Kalaupun dia menikah, dia harus sehat. Mampu memberikan pendidikan dan memiliki pengetahuan,” tegas Aleka.
“Dengan kegiatan ini, semoga para pembina UKS dapat mengajak dan menyampaikan kepada para Rematri untuk rutin mengonsumsi DDT. Karena Rematri merupakan ujung tombak untuk memutus rantai stunting. Sangat butuh untuk pencegahan stanting. Mari sama-sama kita menuntaskan stunting dengan penekanan pada ibu dan anak. Jangka panjang untuk generasi kita lebih baik,” tutup Umi. Erna