Bengkulu (HUMAS)- Menjadi narasumber dalam kegiatan mudzakarah mubalighin se-Provinsi Bengkulu dengan tema : “mewujudkan mubaligh dan mubalighoh yang berkarakter Islam wasathiyah menuju Islam rahmatan lil alamin” Kakanwil kementerian agama Provinsi Bengkulu Dr. H. Zahdi Taher, M.HI memberikan materi tentang “Moderasi Beragama”.
Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Sabtu 9 April 2022 yang bertempatan di gedung daerah (Balai raya semarak) Provinsi Bengkulu dihadiri oleh beberapa pejabat daerah serta seluruh ormas se-Provinsi Bengkulu.
Dalam pemaparannya Zahdi memberikan muatan pesan keagamaan dalam moderasi beragama, yaitu :
Pertama, memajukan kehidupan umat beragama, yang berarti kita mewujudkannya dalam sikap hidup amanah adil serta menebarkan kebajikan dan kasih sayang terhadap sesama manusia,
Kedua, menjunjung tinggi keadaban mulia, yaitu menjadikan nilai-nilai moral universal dan pokok ajaran agama sebagai pandangan hidup dengan tetap berpijak pada jati diri Indonesia.
Ketiga, menghormati harkat martabat kemanusiaan, kita bisa mengutamakan sikap memanusiakan manusia, baik laki-laki maupun perempuan atas dasar kesetaraan hak dan kewajiban warga negara demi kemaslahatan bersama.
Keempat, memperkuat nilai moderat, mempromosikan dan mengejawantahkan pengalaman cara pandang sikap dan praktik keagamaan jalan tengah.
Kelima, mewujudkan perdamaian , dengan cara menyebarkan kebajikan dan kedamaian mengatasi konflik dengan prinsip, adil dan berimbang serta berpedoman pada konstitusi.
Keenam, menghargai kemajemukan, kita harus menerima keberagaman sebagai anugerah dan karenanya bersikap terbuka terhadap perbedaan.
Dan yg terakhir, menaati komitmen berbangsa, menjadikan konstitusi sebagai panduan kehidupan umat beragama dalam berbangsa dan bernegara serta mentaati aturan hukum dan kesepakatan bersama.
“Adapun indikator lain tentang moderasi beragama yaitu kuncinya toleransi dan kerukunan, kementerian agama tengah mendorong penguatan moderasi beragama di Indonesia, beragama dapat dipahami sebagai cara pandang sikap dan perilaku selalu mengambil posisi di tengah-tengah selalu bertindak adil dan tidak ekstrim dalam beragama. Moderasi beragama kunci terciptanya toleransi dan kerukunan beragama ” Ujar zahdi