Rayakan Magha Puja, Kakanwil Kemenag Ajak Umat Buddha Miliki Virya, Satti dan Samadhi

Bengkulu (Humas) --- Umat Buddha se-Provinsi Bengkulu merayakan Magha Puja. Jumat, (26/2). Hari Raya Magha Puja sendiri adalah memperingati empat peristiwa penting dalam sejarah Buddha Gautama yakni : (1) seribu dua ratus limapuluh Bhikkhu berkumpul tanpa diundang (2) mereka semua telah mencapai tingkat kesucian Arahat (3) mereka semuanya memiliki enam abbhina (4) mereka semua ditahbiskan oleh Buddha Gautama (ehi Bhikkhu).

Di Kota Bengkulu sendiri di pusatkan di Vihara Buddhayana yang dihadiri langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu Drs. H. Zahdi Taher., M.HI yang dalam hal ini diwakili oleh Pembimas Buddha Warlan, SE., M.Pd. Dalam kesempatan itu, Warlan mengapresiasi antusias umat Buddha yang tampak begitu kompak dan semangat merayakan Magha Puja tahun ini. Meskipun perayaan tahun ini ditengah duka pandemi covid-19.

 ‘’Harapan saya,  kebersamaan dan kerjasama yang baik sangat dibutuhkan apalagi saat ini bangsa kita masih belum bisa lepas dari pandemi Covid 19,’’ kata Warlan.

Kemudian Warlan mengharapkan kepada umat Buddha memperingati Magha Puja tahun ini untuk selalu meningkatkan keyakinan terhadap Buddha Dharma. Namun  untuk meningkatkan keyakinan itu, tentu dibutuhkan adalah Virya (semangat) dan memiliki Satti (kesadaran), menyatukan  kosentrasi (Samadhi) serta yang terpenting pula adalah kebijaksanaan (panna).

 ‘’Sehingga hidup kita semakin terarah,’’  ucap warlan. 

Karena menurut Warlan, sesuai dengan makna Magha Puja yakni renungan agar umat melakukan pembenahan diri, sehingga diri  umat Budha sendiri semakin tertata untuk menatap masa depan menjadi lebih baik. ‘’Pada prinsipnya hidup bukan harus menjadi terbaik, tapi yang terpenting adalah mau berbuat baik,’’ pinta Warlan.

‘’Selain itu, hari Maga Puja telah menerangkan prinsip-prinsip ajaran yang disebut Ovada Patimokkha yang dengan syair dalam Dhammacpada Bab XIV ayat 183 menyebutkan, jangan berbuat jahat tambahkan kebajikan sucikan hati dan pikiran inilah ajaran para Buddha,’’ demikian Warlan.(Lius/Ttg)

 


TERKAIT

Wilayah LAINNYA