Bengkulu Utara (Humas) - Hadiri undangan Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW, 27 Rajab 1442, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bengkulu Utara (BU), Kepala Kantor Kementerian Agama (Ka. Kan Kemenag) Kabupaten BU, Drs. H. Ajamalus, M.H, langsung didaulat sebagai penceramah, Senin, 01 Maret 2021.
Kegiatan yang bertemakan “Mari Kita Tingkatkan Ukhuwah Islamiyah Sebagai Wujud Kecintaan Kepada Nabi Muhammad SAW” dan dilaksanakan di Sekretariat PCNU Kabupaten BU itu, dihadiri oleh segenap jajaran NU Kabupaten BU dari semua tingkatannya, serta tamu undangan lainnya, dengan memenuhi standar Protokol Kesehatan yang telah ditetapkan Pemerintah.
Menariknya, kehadiran Ka. Kan Kemenag BU, Drs. H. Ajamalus, M.H, selaku tamu undangan dalam kegiatan itu, oleh PCNU Kabupaten BU, langsung didaulat sebagai penceramahnya.
Atas permintaan tersebut, Ka. Kan Kemenag BU, Drs. H. Ajamalus, MH, diawal pembicaraannya, terlebih dahulu memperkenalkan diri selaku Ka. Kan Kemenag BU yang baru, dan menjelaskan perjalanan pengalamannya selama menjadi kader NU dibeberapa wilayah.
“Dari dulu saya memang kader NU, dan berkesempatan menjadi pengurusnya, baik di NU BU, Bengkulu Tengah (Benteng), Muko-muko, bahkan di Provinsi Bengkulu. Pakaian NU yang saya pakai ini, bukanlah dibuat-buat, tapi memang apa adanya, karena saya sejak mahasiswa sampai bertugas di BU, serta beberapa kali rolling dalam bertugas, dan kembali lagi ke BU, tetaplah NU,” ujarnya dengan disambut tepuk tangan para warga Nahdliyin.
Kemudian, dalam ceramahnya, Ka. Kan Kemenag BU, lebih banyak menyampaikan materi tentang perintah untuk mendirikan Sholat, dan menjelaskan tentang salah satu fungsi dari ibadah Sholat itu sendiri, yakni mencegah perbuatan keji serta mungkar, sebagaimana tersebut dalam Al-Qur’an, surat Al-Ankabut ayat 45, dan surat Ali-Imron ayat 104.
“Barangkali ayat ini cocok untuk kondisi saat ini, dan ini harus terpatri kepada seluruh warga Nahdliyin. Dirikanlah Sholat. Sesungguhnya Sholat itu dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar,” jelasnya.
“Lalu, apa kaitannya dengan saat ini, dan untuk jama’ah kita sekarang. Tentunya bukan orang lain, tetapi diri pribadi kita sendiri. Lebih kuat lagi adalah kelompok masing-masing yang ada di negara ini, salah satunya adalah kelompok kita dari Nahdlatul Ulama. Bagaimana kita meletakkan dan menanamkan nilai-nilai Sholat itu, sehingga perbuatan keji dan mungkar yang terjadi di tengah-tengah kehidupan masyarakat yang begitu mengglobal ini terfilter melalui ibadah Sholat,” jelasnya lagi.
“Kalau niat Sholat yang ada pada diri kita ini kuat, maka Islam, khususnya kita warga Nahdliyin, apapun yang menerpa kita, tidak akan dapat merusak hati kita yang sudah terikat dengan Allah melalui ibadah Sholat. Karenanya, warga Nahdliyin harus menginplementasikan firman Allah itu. Ini adalah salah satu gairah kita untuk membangkitkan Agama guna menghadapi tantangan zaman yang begitu global,” ujarnya.
Terakhir, Ka.Kan Kemenag BU, mengajak melalui momen suasana Isra’ Mi’raj itu, untuk menanamkan nilai-nilai ibadah Sholat, sebab hanya dengan ibadah Sholat, Insya Allah, senjata yang ampuh guna memfilter dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan. {Erfin Bastary}