Bengkulu Utara (Humas) - “Tugas dan fungsi penyuluh itu, ya menyuluh, baik sebagai fasilitator, ataupun sebagai motivator, guna meningkatkan pengetahuan agama Islam, di wilayah tugasnya masing-masing,” ungkap Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Kasubbag TU), Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bengkulu Utara (BU), Samsir Alamsa, S.Ag., M.Ag, dalam kata arahannya pada pembinaan Penyuluh Agama Islam (PAI) PNS dan Non PNS di Tiga Kecamatan, Tanjung Agung Palik, Air Besi, serta Kerkap, tahun 2021, di lingkungan Kantor Kemenag setempat, bertempat di ruang Aula Madrasah Ibtidaiyah (MI) Sawang Lebar, Kecamatan Tanjung Agung Palik, Jum’at (26/3).
Karenanya, terkait dengan tupoksi itu, Samsir Alamsa mengatakan ini adalah merupakan kebijakan yang tidak mudah diambil dan diputuskan oleh Kemenag, sebab menyangkut berbagai hal, diantaranya yaitu menyangkut dengan anggaran, yang harus melalui proses pembahasan serta penetapan yang cukup alot, dan memakan waktu cukup panjang, mulai dari daerah sampai ke pusat.
“Oleh sebab itu, perekrutan PAI melalui seleksi dan tes yang ketat, sampai diterbitkannya Surat Keputusan (SK) penetapannya, ketika tupoksi itu tidak dilaksanakan dengan baik, maka akan sia-sialah usaha yang telah dilakukan, terutama usaha dari Kemenag, guna memilih orang-orang pilihan. Karenanya, hendaklah peran ini menjadi sesuatu yang penting, dan memang harus dianggap penting, serta tetap harus memberikan yang terbaik, meskipun dengan insentif yang tidak seberapa, namun inilah kemampuan, penghormatan, dan penghargaan yang besar dari negara melalui Kemenag, guna mengapresiasi kinerja serta usaha dalam membina masyarakat di wilayahnya kerjanya masing-masing.”
Kemudian, menurut Samsir Alamsa orang-orang zaman dulu dalam melakukan penyuluhan, tidak punya SK dan gaji, namun mereka ikhlas, serta turut merasa bertanggung-jawab terhadap generasi di masa depan.
“Maksudnya, ketika Bapak-Ibu telah menjadi PAI secara formil, maka perannya dalam memberikan motivasi, pencerahan, dan pengayoman, betul-betul sangat diharapkan oleh generasi kita, sehingga mereka terkelola jadi jama’ah yang cerdas, modern, serta bisa mendapatkan sumber ilmu pengetahuan.”
Hal ini tentunya, masih menurut Samsir Alamsa harus didukung pula oleh skill atau keahlian para penyuluh dalam menyampaikan pesan ditengah-tengah masyarakat, sehingga masyarakat nantinya termotivasi, dan mengerti dengan apa yang disampaikan.
Disisi lain, turut hadir dalam kegiatan tersebut, selain Kasubbag TU, Samsir Alamsa, S.Ag., M.Ag, serta segenap PAI PNS dan Non PNS Kecamatan Tanjung Agung Palik, Air Besi, dan Kerkap, hadir Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam (Kasi BImas Islam), Hamid Muhakam, M.HI, Kasi PD Pontren, Harta, M.Pd, Wakil Koordinator Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh) BU, Towilan, M.Pd, serta Ka. KUA Tanjung Agung Palik, Sopian, Ka.KUA Air Besi, Zulkarnain, dan Ka.KUA Kerkap, Satimin. {Erfin Bastary}