Bengkulu (Informasi dan Humas) 22/5- Setelah melakukan studi banding dalam rangka koordinasi dan konsultasi Kerukunan Umat Beragama (KUB) di Provinsi Bangka Belitung yang digagas Subbag Hukum dan KUB Kanwil Kemenag Bengkulu selama 3 hari (18-20 Mei 2016-red), Pgs.Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bengkulu, Drs.H.Bustasar MS,M.Pd berkomitmen untuk meningkatkan dan memelihara KUB di Provinsi Bengkulu.
H.Bustasar menjelaskan banyak hal yang diperoleh dari hasil diskusi dan dialog bersama pengurus FKUB Provinsi yang terkenal sebagai negeri laskar pelangi itu diantaranya yang paling penting adalah Keberagaman bukan menjadi kendala untuk menciptakan KUB sepanjang sikap toleransi dan kebersamaan ditanamkan pada masyarakat.
“Keberagaman itu anugrah, tidak ada yang perlu dipersoalkan sepanjang semua masyarakat mengedepankan sikap toleransi, saya yakin Bengkulu juga bisa seperti Babel,” ujarnya, Kamis (20/5).
Keyakinan itu, menurut Bustasar akan Ia buktikan dengan berkomitmen menjaga kerukunan dengan berbagai langkah diantaranya adalah mendirikan Sekretariat FKUB disetiap Kabupaten/kota, Melakukan Pembinaan bagi pengurus FKUB dan melakukan penyuluhan pentingnya KUB bagi masyarakat.
Peran penyuluh agama dikatakannya menjadi sangat vital dalam menciptakan Kerukunan, karena dengan metode penyuluhan dari lapisan masyarakat paling bawah, prilaku dan sikap toleransi mudah-mudahan dapat ditanamkan pada masyarakat.
“Menanamkan sikap tolerasi pada masyarakat menjadi sangat penting, karena sifat fanatik sempit terkadang membuat seseorang tidak mengedapkan sikap tolerasi, Ujarnya.
Penyuluh agama, sebagai garda terdepan pembinaan masyarakat, diharapkan mampu memberikan pemahaman baru bahwa selain menjaga kerunan intern intern umat beragama, ada hal yang lebih penting yaitu menjaga kerukunan ekstern umat beragama.
“Mudah-mudahan dengan ribuan Penyuluh agama yang tersebar di setiap Desa/Keluarahan, Provinsi Bengkulu kedepan akan menjadi Provinsi yang aman, damai dan sejahtera,” tutupnya.
Penulis : jaja **Redaktur: H.Nopian Gustari