Bengkulu Tengah (Humas) – Dua hari belakangan ini, masyarakat dibuat geram akibat ulah seorang siswi salah satu sekolah di Kabupaten Bengkulu Tengah. Bukan tanpa sebab, siswi berinisial MT ini mengunggah konten video ujaran kebencian di aplikasi Tiktok. Dalam unggahan video tersebut, dirinya menyebut kata-kata yang tidak pantas terhadap umat Muslim Palestina.
“Palestina ba**, Mari kita bantai.. Canda bantai,” ucap MT dalam video tersebut. Mendadak video kontroversial ini membuat gaduh masyarakat di Media Sosial. Ucapan MT menyebabkan hati umat Muslim di Kab. Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu bahkan di Indonesia terluka. Sebab ujaran kebencian yang dibuat MT menyasar warga Negara Palestina yang sedang berjuang akibat invansi serangan militer Negara Israel.
Menanggapi viralnya video kontroversial tersebut, Kepala Kantor Kemenag Kab. Bengkulu Tengah H. Sipuan, S.Ag.,MM menjelaskan, sejak senin kemarin, Kantor Kemenag Kab. Bengkulu Tengah bersama pihak Kepolisian, TNI, DPRD Bengkulu Tengah, MUI Bengkulu Tengah, Ka.Cabdin Wil. VIII Karang Tinggi serta pihak Komite Sekolah telah mengadakan rapat dan upaya mediasi terkait video ujaran kebencian.
“Hasil rapat dan mediasi bersama di Polres Bengkulu Tengah, yang bersangkutan akibat ujaran kebencian (siswi berinisial MT) telah menyampaikan permohonan maaf kepada umat Muslim di Indonesia, Provinsi Bengkulu dan Kab. Bengkulu Tengah, terutama warga Negara Palestina. Sebelumnya, rapat dan mediasi juga di lakukan di sekolah yang bersangkutan senin kemarin,” jelas H. Sipuan didampingi Kasi Bimas Islam M.Luth, S.Ag usai konferensi pers di Polres Bengkulu Tengah, Selasa (18/05).
Usai konferensi pers, H. Sipuan selaku Kepala Kantor Kemenag Kab. Bengkulu Tengah meminta kepada seluruh masyarakat untuk lebih bijak menggunakan Sosial Media.
“Jangan sampai kita mengunduh postingan yang bisa membuat gaduh masyarakat apalagi mengandung unsur SARA (Suku, Agama Ras dan Antar golongan,” pungkas beliau. (pay)