Mukomuko (Humas)- Upacara Perdana di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Mukomuko tahun 2023 berjalan khidmat, di awal tahun dan awal semester genap kepala madarsah Muliyadi pesankan kepada guru dan siswa untuk hadapi semester genap tahun ajaran 2022/ 2023 dengan semangat yang baru.
Bukan tanpa alasan kepala madrasah mengatakan hal demikian karena MTsN 1 Mukomuko saat ini telah memiliki wajah yang berbeda, tepat pada Sabtu 17 desember 2022 gedung baru MTsN 1 Mukomuko telah diserahkan secara resmi oleh pihak PUPR kepada MTsN 1 Mukomuko.
Dalam amanat upacaranya kepala madrsah mengatakan “dengan selesainya pengerjaan rehab gedung MTsN 1 Mukomuko ini, maka proses belajar mengajar akan kita laksanakan kembali normal seperti biasanya”.
Dimana diketahui bahwasannya selama pengerjaan rehab bangunan Ruang Kegiatan Belajar (RKB) MTsN 1 Mukomuko selama tujuh bulan siswa MTsN 1 Mukomuko belajar dengan siistem ship dan itu pun diluar gedung, di mushalla, parkiran dan aula.
Hal ini disampaikan oleh kepala madrasah bahwasannya selama semester satu kegiatan belajar mengajar kita lakukan seadanya, dan mungkin bisa dikatakan darurat mengingat pengerjaan rehab bangunan dan juga proses belajar yang harus terus berlanjut.
“semester satu merupakan ajaran baru dan bagi siswa baru adalah proses pengenalan madarasah dan dewan guru beserta staf MTsN 1 Mukomuko, kalau kita pilih sistem mengajar full daring akan mengalami beberapa kendala dan miss komunikasi karena siswa baru yang belum kenal dengan guru dan lingkungannya, oleh karena itu melalui rapat dewan guru kita memilih untuk proses belajar mengajar kita pakai sistem ship dan daring, setidaknya guru masih bisa bertatap muka dengan siswanya dan khusus kelas satu dapat saling mengenal antar siswa dan juga kenal dengan gurunya”.
“Untuk semester dua ini alhamdulillah proses rehab sudah selesai sehingga kita dapat melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar normal seperti biasanya, dan saya berharap kepada semua siswa MTsN 1 Mukomuko untuk dapat menjaga kebersihan dan keindahan madrasah kita terutama ruang kelas yang dipakai untuk belajar, itu merupakan tanggung jawab wali kelas dan anak anaknya sendiri, jangan sampai ada dinding yang di coret coret lagi, tunjukan dan buktikan bahwa kita adalah siswa madrasah yang memiliki karakter yang bagus dan bertanggung jawab atas apa yang menjadi tanggung jawab kita” ungkap Muliyadi.
Tidak dipungkiri selama proses pembangunan banyak keluhan dari orang tua dan guru tapi apa boleh buat karena kondisi kita yang begini dan demi kemajuan madarsah kita harus mengambil tindakan demi maju kedepan.
“Dan kepada dewan guru besar Harapan saya dengan selesainya proyek rehab ini akan semakain menjadi semangat bagi guru untuk terus berinovasi dalam proses pembelajaran, dan menambah profesional guru dalam mendidik dan semangat bagi siswa dalam mengukir prestasi, dihrapkan dapat menjadi kemajuan bersama” tutup Muliyadi. (RemoL)
