Bengkulu( Informasi dan Humas) 30/9- Guru kelas VI (Enam) Mis Guppi No.13 Tasik malaya mengajarkan keterampilan membuat ketupat kepada siswa pada mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan, beberapa hari yang lalu.
Mata pelajaran Seni budaya dan keterampilan di MI kelas Enam memuat berbagai materi yang salah satunya adalah keterampilan menganyam, hal ini di manfaatkan oleh guru kelas Enam yaitu Bapak Nafsin Sahri untuk mengajarkan keterampilan menganyam ketupat yang sering dijual pada hari lebaran.
Sebelum menganyam dan membuat ketupat, tentunya perlu menyiapkan bahan terlebih dahulu, bahanya antara lain janur kuning kelapa yang masih muda, bahan ini dengan sangat mudah didapatkan karena bertepatan dibelakang sekolah yang juga tanah milik sekolah terdapat beberapa batang kelapa yang tingginya masih bisa di jangkau oleh siswa untuk dinaiki, sehingga untuk mengambil janurnya tidak terdapatb kesulitan, setelah janur ada dan disiapkan terlebih dahulu janur dibuang lidinya, setelah dibuang lidinya barulah kita mulai menganyam dengan bimbingan guru secara demostrasi didepan siswa langsung dan dilaksanakan diluar ruangan agar lebih mudah untuk para siswa memperhatikan cara – cara menganyam ketupat dengan benar sehingga bisa terbentuk dengan rapi dan memiliki nilai jual.
Tujuan dari praktik dan belajar menganyam ketupat ini adalah, agar para siswa bisa mempunyai keterampilan yang ekonomis tetapi memiliki nilai jual untuk berwira usaha, karena dari bahan tidak terlalu susah didapatkan mengingat tasik malaya banyak sekali pohon kelapa dan para siswa juga mahir dalam mengambil bahan yang digunakan, seperti halnya pada hari raya idul fitri atau idul adha para siswa bisa memanfaatkan keterampilanya untuk membuat ketupat dan bisa dijual. Selain itu juga hal ini bertujuan untuk melatih siswa dalam hal menganyam suatu benda sehingga menjadi barang yang berguba.
Hal ini disambut positif oleh guru – guru dan kepala sekolah, selain siswa semangat dalam belajar membuat ketupat, hasil dari ketupat yang sudah dibuat juga sudah bagus dan bisa digunakan
Dengan praktik keterampilan seperti ini, para siswa menjadi sangat aktif dan berusaha agar mereka bisa membuatnya, tentunya juga memupuk semangat belajar dan ketertarikanya mengikuti pelajaran seni budaya dan keterampilan, metode yang digunakan juga cocok, komentar kepala sekolah Ibu Nurlelawati,S.Ag melihat hasil ketupat yang sudah dibuat.
Penulis : Desi Weliyana,S.Pd.I **
Redaktur: H.Arsuk E