MTsN 2 Mukomuko Turut Kampanyekan Bahaya Judi Online Dengan Cara Unik

Mukomuko-----(Humas) Maraknya kasus perjudian online akhir-akhir ini sangat meresahkan berbagai kalangan. Judi online menyimpan banyak sekali potensi bahaya bagi pelakunya, baik secara ekonomi maupun sosial. Dampak negative judi online di antaranya dapat menyebabkan terjadinya permasalahan rumah tangga yang berujung pelanggaran, menyebabkan kehancuran keuangan, menimbulkan kecanduan sehingga rusak fungsi kognitif pada otak, menyebabkan emosi yang tidak stabil / depresi, dan terjebak dalam pinjaman online.

Menyadari hal itu, MTsN2 Mukomuko selain aktif melakukan sosialisasi bahaya judi online di lingkungan madrasah, juga ikut berpartisipasi dalam mengkampanyekan bahaya judi online di kalangan masyarakat.

Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakatakan bahaya judi online adalah dengan membuat keranda karnaval yang bertuliskan : (pelaku) slot / judi online (mati) mangkatdewe. Kalimatsindiran yang ditulismenggunakan Bahasa Jawa itu jika diartikan sebagai berikut: Pelaku slot atau judi online (jika nanti mati) berangkat sendiri (kekuburan).

“Selain tulisan tersebut ada juga bagian keranda karnaval yang bertuliskan : Kamu ngeslot? Jangan yadek ya,”ujar Dugi, salah satu tim pembuat keranda. Selain itu, pengemudi keranda karnaval juga dibuat unik karena menggunakan kostum / cosplay hantu pocong.

Keranda yang sudah dibuat sedemikian rupa itu, beberapa hari yang lalu diikutsertakan dalam lomba karnaval dalam rangka memeriahkan HUT Ke 79 Republik Indonesia di Tingkat KecamatanPenarikbersamaminiaturkendaraan-kendaraanhiaslainnya.

Melalui upaya-upaya sederhana itu,pihak madrasah berharap dapat menyampaikan pesan positif bagi masyarakat yang melihatnya. Menyampaikan sosialisasi atau pengingat bagi masyarakat akan bahaya judi online sesekali memang harus dengan cara yang unik. Kedepannya langkah-langkah dalam mensosialisasikan tentang bahaya judi online harus terus digalakkan. Di antaranya membagikan poster menarik dan eduktif melalui berbagai media social seperti Facebook, Twitter, Instagram, serta grup WhatsApp.[Muhtohar]


TERKAIT

Pendidikan LAINNYA