Kota Bengkulu (Inmas)- Sebagai lembaga pendidikan formal tingkat dasar yang berbasis agama, Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Kota Bengkulu mempunyai tanggung jawab dan andil yang besar dalam pembentukan karakter serta pengenalan dan pengetahuan ilmu agama kepada siswa sejak dini.
Dalam rangka melaksanakan amanah tersebut dewan guru MIN 1 Kota Bengkulu secara rutin setiap Senin dan Selasa sore melaksanakan kegiatan praktik shalat fardu secara berjamaah yang diikuti seluruh siswa/i kelas 2 (dua) dan 3 (tiga), seperti pada hari ini (red) Senin (17/02/2020) di Masjid Al-Barokah MIN 1 Kota Bengkulu.
Pada kesempatan tersebut, guru MIN 1 Kota Bengkulu H. Sulistiono, S.Pd.I mengatakan, setiap Senin dan Selasa sore secara rutin kita melaksanakan praktik shalat fardu secara berjamaah. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menanamkan sejak dini ilmu agama kepada siswa sebagai bekal mereka.
“Secara rutin setiap Senin dan Selasa sore siswa kelas 2 dan 3 melaksanakan praktik shalat fardu Melalui kegiatan ini siswa diajarkan melafalakan bacaan dan gerakan-gerakan shalat dengan baik dan benar” kata H. Sulistiono.
Pelaksanaan praktik shalat ini dirasa sangat penting karena shalat merupakan ibadah yang paling utama dalam Islam. Dan apabila siswa dapat memahami bacaan dan gerakan shalat dengan baik dan benar sejak dini tentu akan menjadi bekal yang sangat penting bagi mereka.
“Shalat merupakan ibadah yang paling utama dalam Islam. Apabila siswa memahami bacaan dan gerakan shalat dengan baik dan benar sejak dini tentu akan menjadi bekal yang sangat penting bagi mereka. Untuk itu, kegiatan ini akan rutin kita laksanakan” Tambah H. Sulistiono.
“Dengan dilaksanakannya praktik shalat fardu secara berjamaah oleh siswa kelas 2 dan 3 MIN 1 Kota Bengkulu diharapkan dapat menjadi bekal bagi mereka dalam memahami dan mengetahui bacaan dan gerakan yang baik dan benar pada saat melaksanakan shalat. Namum, kegiatan ini akan terasa berat jika tanpa adanya dukungan dari orang tua siswa. Untuk itu, peran dan dukungan orang siswa juga sangat berperan penting selain upaya yang dilakukan guru ketika berada di madrasah”demikian H. Sulistiono. (Randi).
