Bengkulu (Informasi dan Humas) 9/6- Sebagai instansi pendidikan, MIN 01 Dusun Curup tidak melulu melakukan proses KBM di gedung sekolah. Sebab sebagaimana kita ketahui bahwa pendidikan bukanlah terpaku pada materi akademik semata, tetapi pelajaran hidup, pembentukan karakter, problem solving dan daya imaji seseorang justru sering didapatkan lewat dunia luar dan pengalaman. Tak heran jika belakangan ini mulai bermunculan Sekolah Alam, dimana peserta didik dibiarkan bercumbu akrab dengan alam sekitar, belajar di bawah pepohonan rindang, dan bergelayut dengan binatang-binatang dan makhluk lain yang bertebaran di bumi.
Untuk itulah, meski bukan berbasis sekolah alam, tetapi MIN 01 Dusun Curup amat menyadari seberapa besar urgensi pengenalan alam terhadap anak didik. Sehingga setiap satu bulan sekali seluruh siswa-siswi MIN 01 Dusun Curup diajak berwisata dengan berjalan kaki mengitari alam sekitar, tepatnya di setiap Jum’at pertama tiap bulannya. Tentu saja saat aroma pagi masih bersahaja dan mentari telah sempurna bangun di perut langit.
Kegiatan ini sangat menimbulkan energi positif terutama dalam pembentukan karakter. Para siswa harus belajar sabar saat menunggu kendaraan sepi berlalu lalang ketika akan menyeberang jalan, juga harus sabar saat jalan yang dilalui curam dan sempit sehingga harus satu persatu menaklukkan jalan yang kecil terbentang itu. Di sini, budaya antri diberlakukan. Dengan pengawasan guru, tidak ada satu orang pun siswa yang boleh saling dorong dan mendahului secara paksa teman-temannya. Semua harus menunggu giliran sesuai barisan yang telah ditentukan di awal.
Selain itu, saat beratus pasang mata siswa asyik menikmati hamparan alam yang terbentang, pikiran mereka digiring pada kekuasaan Allah yang telah menciptakan alam sedimikian elok. Tak jarang pula mereka bertanya tentang sesuatu yang baru mereka temukan di dalam perjalanan. Misalkan bertanya nama tumbuhan yang baru pertama kali mereka lihat, tentang hewan yang menari liar di permukaan empang dan sawah, dan lain-lain. Ah, benar-benar rutinitas bulanan yang menyenangkan. Wajar saja jika para siswa selalu menanti momen ini, bahkan guru-guru muda, paru baya bahkan yang berusia lanjut pun selalu bersemangat saat kegiatan ini menjelang.
Penulis : D. Siregar/C **
Redaktur: H.Nopian Gustari