Metode Penyuluhan FRES and P, Gagasan dari Penyuluh Agama Islam KUA Kec. Kabawetan

Kepahiang, KUA Kec. Kabawetan (Humas) --- Lembaga An-Najiyah berdiri pada 26 Desember 2011, dalam perjalananya lembaga ini menerapkan suatu metode yang diberi nama Metode FRES and P (Family, Refreshing, Education, Sosiality and Prestation), metode ini hasil gagasan pribadi dari salah satu Penyuluh Agama Islam KUA Kec. Kabawetan bernama Slamet Riadi selaku Kepala Lembaga An-Najiyah.

Telah di laksanakan Festival An-Najiyah, Kamis (28/09/23), menyimpan segudang cerita dibalik adanya festival tersebut. Salah satu persembahan dalam festival an-Najiyah diberi nama Tarian Rahmatal Lil'alamin, dimana Tarian ini menceritakan bagaimana kisah lembaga an-Najiyah berdiri.

FRES AND P bermakna Family, Lembaga ini bukan hanya mendidik anak-anak usia sekolah (TPQ) saja, namun remaja, ibu-ibu melalui kegiatan Majelis Taqlim (MT), dan bapak-bapak (MT Bapak-Bapak) untuk sama-sama belajar ilmu agama, Sehingga lembaga ini membentuk layaknya sebuah keluarga Family,

Refresing merupakan usaha penyegaran bagi lembaga ini yg diisi dengan acara festival an-Najiyah atau tadabur alam ke objek wisata,

“Wisata yang dikunjungi bersama yaitu ada di kab. Kepahiang misal ke Mountain Valley,  air terjun sengkuang, dan kegiatan yg lain” tutur slamet,

Education ada pola pembelajaran di lembaga  dengan metode iqra', tajwidul qur'an, hadits , fiqih dan aqidah akhlaq, Sosiality, lembaga ini menanamkan jiwa sosial terhadap sesama diantaranya, menjenguk teman, tokoh masyarakat yang sakit juga masyarakat yang terkena musibah.

Prestation, bagaimana lembaga berupaya mendorong prestasi bagi anggota lembaga, Prestasi santri TPQ an-Najiyah sendiri pernah mewakili kab. Kepahiang lomba pildacil di tingkat provinsi Bengkulu, lomba da'i/da'iyah tingkat Taman Kanak-kanak (TK) pada Qur'an festival nasional 2022 di Kota Bengkulu.

Selain itu, TPQ an-Najiyah bersinergi dengan pemerintah desa suka sari yg memiliki program DASOMAS (Dana sosial masyarakat) yang mempunyai maksud "dari sampah mejadi berkah". Dengan cara mengumpulkan sampah setiap hari rabu yg kemudian dijual ke bank sampah Suka Sari dan uangnya dibelikan bingkisan untuk disumbangkan ke fakir miskin desa suka sari.


TERKAIT

Pendidikan LAINNYA