Bengkulu Tengah (Inmas) --- 17 Agustus merupakan peristiwa bersejarah dan selalu dinanti-nanti oleh keluarga besar MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah. Sebagai bentuk upaya memelihara rasa nasionalisme di lingkungan madrasah, khususnya dalam diri siswa, MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah mengadakan rangkaian kegiatan dalam memperingati peristiwa tersebut. Rangkaian acara tersebut antara lain lomba antarsiswa yang meliputi Lomba Cerdas Cermat, Pidato 3 Bahasa, Ranking 1, Cipta dan Baca Puisi, Orasi, Bank Sampah, Yel-yel, PHM, Panca Lomba, dan Fotografi. Perlombaan ini berlangsung mulai pada Kamis, 09 Agustus 2018 sampai dengan Kamis 16 Agustus 2018. Perlombaan ini berlangsung selama satu minggu karena tidak menggunakan jam efektif sekolah sehingga panitia pelaksana yang terdiri dari anggota OS Cendekia didampingi Pembina OS Cendekia, Lili Supriyanto, S.Pd., dan Waka Kesiswaan, Cici Mulia Sari, M.Pd. harus mencuri waktu di antara padatnya kegiatan siswa yang boarding school ini. Materi perlombaan ini juga dikaitkan dengan sejarah dan rasa nasionalisme, baik dari tema maupun soal-soalnya.
Kegiatan ini diakhiri dengan pelaksanaan upacara bendera pada Jumat, 17 Agustus 2018 di lapangan upacara MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah. Kepala MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah, Bapak Imam Ghozali, M.Pd., selaku pembina upacara menyampaikan “Berbagai lomba peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-73 ini telah kita laksanakan. Tentunya kegiatan ini bukanlah menjadi euforia semata, namun mampu kita maknai mendalam guna memupuk rasa nasionalisme di dalam diri kita. Selain itu, setiap perlombaan tersebut juga memiliki filosofi masing-masing yang mesti kita pahami dan kita petik pelajarannya. Lomba tarik tambang atau PHM misalnya, lomba ini bukan hanya adu kekuatan. Tanpa tim yang kompak, kemenangan sulit diraih. Tarik tambang mengajarkan gotong-royong, kebersamaan, dan solidaritas. Permainan tradisional Indonesia merupakan kearifan lokal yang perlu kita lestarikan. Negara lain malah sibuk mencari permainan tradisional mereka, dan itu susah sekali. Beruntung Indonesia masih punya kearifan lokal, dan kita sebagai generasi mudalah yang mesti melestarikannya.”
Usai upacara bendera dilanjutkan dengan pembagian hadiah dari berbagai lomba yang telah dilaksanakan. Pembagian hadiah berlangsung meriah dan penuh suka cita. Ditambah lagi ada penganugerahan juara umum bagi ankatan kelas X, kelas XI, dan kelas XII yang terdapat mendapat juara. Berdasarkan rekapitulasi pemenang maka juara umum jatuh kepada angkatan kelas XII atau angkatan Pihodira.(Cici)